OPPO Selfie Tour 2017 : Jadi Selfie Expert Itu Mudah!
Fitur kamera sekarang ini sudah menjadi salah satu poin penting, terutama buat saya, dalam memilih smartphone. Belajar dari pengalaman terdahulu, waktu asal beli smartphone, dan ternyata kualitas kameranya sangat jelek. Kamera depannya nggak bisa sama sekali menangkap gambar di cahaya rendah. Jadi deh, banyak momen-momen penting yang terpaksa terlewatkan karena nggak bisa motret. Hiks, sedih deh. Sejak saat itu, kalau mau beli smartphone, salah satu yang saya perhatikan betul adalah fitur kameranya. Sayang aja kan, di era di mana fasilitas untuk pamer foto (baca : sosial media) bertebaran begini, kitanya nggak bisa ikutan pamer karena kamera ponsel yang jelek.
Nah, waktu dengar OPPO mengadakan Selfie Tour 2017 untuk memperkenalkan produk camera phone terbarunya dan mengundang para blogger, saya excited sekali. Sudah lama saya penasaran sekali dengan camera phone brand ini. Apalagi sejak Oppo F1s generasi pertama diluncurkan, yang dari awal memasang tagline "The Selfie Expert". Dari tagline-nya aja udah tau dong, ponsel ini canggih di kameranya. Dengan berbekal rasa penasaran itu, saya semangat datang di Oppo Selfie Tour 2017 yang diadakan di Boncafé Makassar tanggal 7 Februari 2017 lalu.
Sayangnya, saat itu saya datang agak terlambat. Acara dimulai jam 09.30 WITA, sementara saya jam segitu baru berangkat dari rumah. Maklum, emak-emak rempong musti ngurus anak dan lain-lain dulu. Sesampainya di sana, sesi pertama, yaitu pengenalan produk oleh Aryo Meidianto Aji (Media Engagement OPPO) sudah selesai. Ish, saya ketinggalan deh. Tapi dari hasil tanya sana-sini, saya dapat info tentang produk yang diperkenalkan tadi. Perangkat yang diperkenalkan adalah generasi terbarunya OPPO F1s. Bedanya generasi ini dengan yang sebelumnya, yang terbaru ini dibekali RAM 4Gb dan ROM 64 Gb. Saya langsung mikir tuh, nggak perlu deh sering-sering hapus foto atau pindahin foto ke komputer. Apalagi kapasitas itu masih bisa diupgrade dengan Micro SD hingga 128 Gb. Sampai mati gaya belum penuh juga kali memory-nya, hahaha. Saya juga sempat coba-coba sedikit fitur Beauty 4.0 yang juga tersemat di ponsel ini. Eh, aslinya ya, muka saya jadi kinclong, seperti muka rajin facial jutaan rupiah. OPPO F1s generasi terbaru ini menggunakan operating system ColorOS, dan harganya dibanderol Rp 3.899.000,00.
Workshop Fotografi
Selepas coffee break, dilanjutkan sesi workshop fotografi bersama Kristian Tjahjono, Managing Editor yangcanggih.com. Selain menjelaskan kelebihan kamera ponsel OPPO F1s dan OPPO A39, Kristian juga memberikan tips-tips praktis untuk fotografi ponsel. Menurut Kristian, OPPO F1s punya kelebihan di detail warna dan ketajaman gambar yang bagus. Fitur panoramanya juga mampu menangkap gambar dengan baik, asal kondisi pencahayaannya stabil dan seragam. Selain itu, OPPO F1s juga dilengkapi dengan fitur Expert Mode, yang antara lain bisa mengatur kecepatan shutter, ISO, dan pengaturan fokus. Wuiih...., seperti kamera DSLR saja. Kristian juga menunjukkan foto-foto hasil jepretannya menggunakan ponsel ini. Terlihat bahwa kualitas fotonya nggak kalah sama kamera DSLR deh. Bahkan dalam kondisi low light pun hasilnya tetap jelas. Cuma kata Kristian, supaya hasil foto dalam kondisi low light bagus, sebaiknya menggunakan tripod supaya stabil dan hasil foto nggak blur, selain itu pasang shutter speed rendah dan ISO tinggi. Tips dari Kristian, cahaya yang terbaik adalah cahaya natural, baik outdoor maupun indoor. Kalau diperlukan bisa menggunakan reflektor sederhana seperti kertas HVS. Pemakaian flash tidak terlalu disarankan, kecuali untuk kondisi yang benar-benar minim cahaya.
Untuk urusan selfie, sesuai dengan tagline-nya, Selfie Expert, OPPO F1s memang dirancang untuk menghasilkan foto selfie yang bagus dalam kondisi apapun. Kamera depannya 16mp, otomatis akan terfokus di bagian wajah, sehingga wajah akan selalu tampak cerah, meskipun dalam kondisi low light atau back light sekalipun. Menurut Kristian, selfie itu bukan sekadar foto diri sendiri, tapi lebih kepada menangkap momen. Dan kamera depan OPPO F1s sangat bagus digunakan untuk menangkap momen-momen tersebut. Foto yang dihasilkan OPPO F1s juga bisa disimpan dalam bentuk RAW. Ini sangat berguna untuk proses editing yang lebih canggih lagi. Dan versi RAW ini juga bisa dibuka di ponsel, dengan menggunakan aplikasi editing Snapseed. Wuih, canggih banget ini sih, udah nggak perlu tenteng-tenteng kamera besar, nggak perlu tenteng-tenteng laptop juga untuk edit foto.
Workshop Videografi
Usai break makan siang, acara dilanjutkan dengan workshop videografi oleh Fatimah Kartini Bohang, jurnalis Kompas Tekno. Tini, panggilan akrab Fatimah Kartini Bohang, mengajarkan secara singkat cara membuat vlog yang baik. Vlog atau video blog memang belakangan menjadi tren baru. Pertumbuhan jumlah YouTuber di Indonesia sangat pesat sepanjang tahun 2016. Beberapa di antaranya bahkan cukup fenomenal. Siapapun bisa menjadi YouTuber atau vlogger. Tapi untuk membuat konten vlog yang bagus, perlu diperhatikan tiga tahapan pembuatannya, yaitu tahap pre production, production, dan post production.
Pada tahap pre production, seorang vlogger menggodok idenya, mau membuat vlog seperti apa, entah itu tentang traveling, daily activities, kuliner, fashion atau yang lainnya. Dari ide awal itu, kemudian dikembangkan lagi perencanaannya dengan membuat flow chart dan story board, menentukan tools yang akan dipakai, serta kapan dan di mana produksi vlog akan dilakukan. Flow chart dan story board ini penting, supaya video yang dihasilkan membentuk cerita yang rapi, transisinya smooth dan tidak terkesan patah-patah. Tools yang dipakai tidak harus pakai kamera mirrorless yang mahal. Bahkan, kata Tini, berbekal smartphone dan selfie stick pun bisa. Untuk menghasilkan suara yang lebih bagus, bisa menggunakan audio clip.
Setelah proses perencanaan di pre production matang, saatnya proses production. Ada tiga hal yang harus diperhatikan di tahap ini :
Selesai proses produksi, waktunya post production. Proses editing penting di tahapan ini. Bagaimana membuat video yang rapi, dan ceritanya nyambung. Audionya harus diperhatikan, antara musik dengan narasi harus cocok. Transisi antar scene-nya juga harus smooth, supaya nggak terlihat "lompat", bisa pakai teknik fast forward, atau fade, atau yang lain. Selain di komputer atau laptop, editing video juga bisa dilakukan di smartphone. Sekarang sudah banyak aplikasi edit video yang bagus, meskipun memang tidak sedetail program komputer. Kalau editing sudah selesai dilakukan, langkah penting selanjutnya adalah share ke semua media sosial yang kita punya, nggak perlu malu. Tujuan kita bikin vlog untuk ditonton orang kan?
Selain tiga tahapan tadi, ada juga beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan vlog, antara lain :
Setelah Tini menyampaikan materinya, Aryo Meidianto Aji memperlihatkan keunggulan kamera OPPO F1s untuk video. Dia menunjukkan video konser Raisa yang diambil menggunakan OPPO F1s, dengan bantuan tripod. Kualitas gambarnya sangat bagus, dan fokusnya tetap di satu titik, yaitu Raisa. Bahkan meskipun lampu latarnya sangat terang dan berubah-ubah, dan Raisa terus bergerak, fokus tetap terkunci di Raisa. Kualitas video seperti ini susah didapatkan jika menggunakan smartphone lain. Bahkan dibandingkan dengan kamera digital, kualitas video kamera OPPO F1s nggak kalah keren.
Photo and Video Challenge
Daaan..., tibalah kita di sesi terakhir. Setiap blogger yang hadir mendapat tantangan untuk menjajal camera phone OPPO melalui Photo/Video Challenge. Masing-masing blogger dipinjamkan smartphone OPPO F1s, F1 plus atau A39. Saya kebetulan dapat kesempatan mencoba OPPO F1 plus warna Rose Gold (warnanya saya sukaa 😊). Lalu saya bersama 3 orang teman dalam satu kelompok diminta untuk memotret hidangan yang sudah ditata cantik. Sebelumnya saya nggak pernah pede dengan kemampuan saya memotret makanan. Tapi waktu saya lihat hasil jepretan pertama dengan OPPO F1 plus yang saya pegang, detailnya bagus sekali, warnanya juga secerah aslinya. Saya pun jadi semangat, mencoba memotret dari berbagai angle, dan mengeksplorasi fitur-fitur yang ada, terutama mencoba bermain fokus. Tanpa sadar, ada lebih dari 40 foto yang saya ambil, sampai saya bingung mana yang mau dipilih untuk tantangannya. Meskipun akhirnya saya nggak menang tantangannya, tapi saya cukup senang, setidaknya ada karya food photography saya yang akhirnya layak diunggah ke media sosial hehehe.
Nah, waktu dengar OPPO mengadakan Selfie Tour 2017 untuk memperkenalkan produk camera phone terbarunya dan mengundang para blogger, saya excited sekali. Sudah lama saya penasaran sekali dengan camera phone brand ini. Apalagi sejak Oppo F1s generasi pertama diluncurkan, yang dari awal memasang tagline "The Selfie Expert". Dari tagline-nya aja udah tau dong, ponsel ini canggih di kameranya. Dengan berbekal rasa penasaran itu, saya semangat datang di Oppo Selfie Tour 2017 yang diadakan di Boncafé Makassar tanggal 7 Februari 2017 lalu.
Sayangnya, saat itu saya datang agak terlambat. Acara dimulai jam 09.30 WITA, sementara saya jam segitu baru berangkat dari rumah. Maklum, emak-emak rempong musti ngurus anak dan lain-lain dulu. Sesampainya di sana, sesi pertama, yaitu pengenalan produk oleh Aryo Meidianto Aji (Media Engagement OPPO) sudah selesai. Ish, saya ketinggalan deh. Tapi dari hasil tanya sana-sini, saya dapat info tentang produk yang diperkenalkan tadi. Perangkat yang diperkenalkan adalah generasi terbarunya OPPO F1s. Bedanya generasi ini dengan yang sebelumnya, yang terbaru ini dibekali RAM 4Gb dan ROM 64 Gb. Saya langsung mikir tuh, nggak perlu deh sering-sering hapus foto atau pindahin foto ke komputer. Apalagi kapasitas itu masih bisa diupgrade dengan Micro SD hingga 128 Gb. Sampai mati gaya belum penuh juga kali memory-nya, hahaha. Saya juga sempat coba-coba sedikit fitur Beauty 4.0 yang juga tersemat di ponsel ini. Eh, aslinya ya, muka saya jadi kinclong, seperti muka rajin facial jutaan rupiah. OPPO F1s generasi terbaru ini menggunakan operating system ColorOS, dan harganya dibanderol Rp 3.899.000,00.
OPPO F1s |
Workshop Fotografi
Selepas coffee break, dilanjutkan sesi workshop fotografi bersama Kristian Tjahjono, Managing Editor yangcanggih.com. Selain menjelaskan kelebihan kamera ponsel OPPO F1s dan OPPO A39, Kristian juga memberikan tips-tips praktis untuk fotografi ponsel. Menurut Kristian, OPPO F1s punya kelebihan di detail warna dan ketajaman gambar yang bagus. Fitur panoramanya juga mampu menangkap gambar dengan baik, asal kondisi pencahayaannya stabil dan seragam. Selain itu, OPPO F1s juga dilengkapi dengan fitur Expert Mode, yang antara lain bisa mengatur kecepatan shutter, ISO, dan pengaturan fokus. Wuiih...., seperti kamera DSLR saja. Kristian juga menunjukkan foto-foto hasil jepretannya menggunakan ponsel ini. Terlihat bahwa kualitas fotonya nggak kalah sama kamera DSLR deh. Bahkan dalam kondisi low light pun hasilnya tetap jelas. Cuma kata Kristian, supaya hasil foto dalam kondisi low light bagus, sebaiknya menggunakan tripod supaya stabil dan hasil foto nggak blur, selain itu pasang shutter speed rendah dan ISO tinggi. Tips dari Kristian, cahaya yang terbaik adalah cahaya natural, baik outdoor maupun indoor. Kalau diperlukan bisa menggunakan reflektor sederhana seperti kertas HVS. Pemakaian flash tidak terlalu disarankan, kecuali untuk kondisi yang benar-benar minim cahaya.
Untuk urusan selfie, sesuai dengan tagline-nya, Selfie Expert, OPPO F1s memang dirancang untuk menghasilkan foto selfie yang bagus dalam kondisi apapun. Kamera depannya 16mp, otomatis akan terfokus di bagian wajah, sehingga wajah akan selalu tampak cerah, meskipun dalam kondisi low light atau back light sekalipun. Menurut Kristian, selfie itu bukan sekadar foto diri sendiri, tapi lebih kepada menangkap momen. Dan kamera depan OPPO F1s sangat bagus digunakan untuk menangkap momen-momen tersebut. Foto yang dihasilkan OPPO F1s juga bisa disimpan dalam bentuk RAW. Ini sangat berguna untuk proses editing yang lebih canggih lagi. Dan versi RAW ini juga bisa dibuka di ponsel, dengan menggunakan aplikasi editing Snapseed. Wuih, canggih banget ini sih, udah nggak perlu tenteng-tenteng kamera besar, nggak perlu tenteng-tenteng laptop juga untuk edit foto.
Kristian Tjahjono saat memberikan workshop fotografi |
Workshop Videografi
Usai break makan siang, acara dilanjutkan dengan workshop videografi oleh Fatimah Kartini Bohang, jurnalis Kompas Tekno. Tini, panggilan akrab Fatimah Kartini Bohang, mengajarkan secara singkat cara membuat vlog yang baik. Vlog atau video blog memang belakangan menjadi tren baru. Pertumbuhan jumlah YouTuber di Indonesia sangat pesat sepanjang tahun 2016. Beberapa di antaranya bahkan cukup fenomenal. Siapapun bisa menjadi YouTuber atau vlogger. Tapi untuk membuat konten vlog yang bagus, perlu diperhatikan tiga tahapan pembuatannya, yaitu tahap pre production, production, dan post production.
Pada tahap pre production, seorang vlogger menggodok idenya, mau membuat vlog seperti apa, entah itu tentang traveling, daily activities, kuliner, fashion atau yang lainnya. Dari ide awal itu, kemudian dikembangkan lagi perencanaannya dengan membuat flow chart dan story board, menentukan tools yang akan dipakai, serta kapan dan di mana produksi vlog akan dilakukan. Flow chart dan story board ini penting, supaya video yang dihasilkan membentuk cerita yang rapi, transisinya smooth dan tidak terkesan patah-patah. Tools yang dipakai tidak harus pakai kamera mirrorless yang mahal. Bahkan, kata Tini, berbekal smartphone dan selfie stick pun bisa. Untuk menghasilkan suara yang lebih bagus, bisa menggunakan audio clip.
Setelah proses perencanaan di pre production matang, saatnya proses production. Ada tiga hal yang harus diperhatikan di tahap ini :
- Be yourself, tampilkan karakter khas masing-masing. Misalnya nggak perlu malu dengan logat khas daerah masing-masing, atau tampil apa adanya. Justru keunikan-keunikan itu akan jadi daya tarik sendiri bagi penonton.
- Be flexible, meskipun sudah ada perencanaan, kadang-kadang kondisi di lapangan berbeda dengan yang diharapkan. Misalnya perubahan cuaca. Nah, di sini seorang vlogger dituntut untuk lebih fleksibel dalam menggunakan properti misalnya.
- Stay classy, harus terus berinovasi, jangan monoton. Tampilkan ide-ide kreatif baru yang membuat penonton nggak bosan dengan video kita.
Selesai proses produksi, waktunya post production. Proses editing penting di tahapan ini. Bagaimana membuat video yang rapi, dan ceritanya nyambung. Audionya harus diperhatikan, antara musik dengan narasi harus cocok. Transisi antar scene-nya juga harus smooth, supaya nggak terlihat "lompat", bisa pakai teknik fast forward, atau fade, atau yang lain. Selain di komputer atau laptop, editing video juga bisa dilakukan di smartphone. Sekarang sudah banyak aplikasi edit video yang bagus, meskipun memang tidak sedetail program komputer. Kalau editing sudah selesai dilakukan, langkah penting selanjutnya adalah share ke semua media sosial yang kita punya, nggak perlu malu. Tujuan kita bikin vlog untuk ditonton orang kan?
Selain tiga tahapan tadi, ada juga beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan vlog, antara lain :
- Durasi, harus diperhatikan kesesuaian panjang durasi dengan cerita. Jangan sampai orang bosan menonton karena durasi yang terlalu panjang tapi ceritanya itu-itu saja.
- Musik, sering dalam mengunggah video di YouTube berhadapan dengan masalah hak cipta, terutama untuk konten yang dimonetize. Supaya aman, lebih baik gunakan musik-musik yang ada di audiolibrary.youtube.com. Musik di situs itu sudah dibeli lisensinya oleh YouTube dan dapat digunakan secara gratis. Atau kalau mau lebih kreatif lagi, buat musik sendiri. Sekarang sudah banyak aplikasi pembuat lagu yang mudah digunakan.
- Judul, gunakan judul yang menarik. Tapi sebaiknya hindari menggunakan kata-kata yang kontroversial. Gunakan keyword, supaya video kita mudah dicari. Jika ingin membuat video review produk, lebih baik letakkan merek produk di bagian depan judul.
Fatimah Kartini Bohang sedang berbicara tentang vlog |
Setelah Tini menyampaikan materinya, Aryo Meidianto Aji memperlihatkan keunggulan kamera OPPO F1s untuk video. Dia menunjukkan video konser Raisa yang diambil menggunakan OPPO F1s, dengan bantuan tripod. Kualitas gambarnya sangat bagus, dan fokusnya tetap di satu titik, yaitu Raisa. Bahkan meskipun lampu latarnya sangat terang dan berubah-ubah, dan Raisa terus bergerak, fokus tetap terkunci di Raisa. Kualitas video seperti ini susah didapatkan jika menggunakan smartphone lain. Bahkan dibandingkan dengan kamera digital, kualitas video kamera OPPO F1s nggak kalah keren.
Photo and Video Challenge
Daaan..., tibalah kita di sesi terakhir. Setiap blogger yang hadir mendapat tantangan untuk menjajal camera phone OPPO melalui Photo/Video Challenge. Masing-masing blogger dipinjamkan smartphone OPPO F1s, F1 plus atau A39. Saya kebetulan dapat kesempatan mencoba OPPO F1 plus warna Rose Gold (warnanya saya sukaa 😊). Lalu saya bersama 3 orang teman dalam satu kelompok diminta untuk memotret hidangan yang sudah ditata cantik. Sebelumnya saya nggak pernah pede dengan kemampuan saya memotret makanan. Tapi waktu saya lihat hasil jepretan pertama dengan OPPO F1 plus yang saya pegang, detailnya bagus sekali, warnanya juga secerah aslinya. Saya pun jadi semangat, mencoba memotret dari berbagai angle, dan mengeksplorasi fitur-fitur yang ada, terutama mencoba bermain fokus. Tanpa sadar, ada lebih dari 40 foto yang saya ambil, sampai saya bingung mana yang mau dipilih untuk tantangannya. Meskipun akhirnya saya nggak menang tantangannya, tapi saya cukup senang, setidaknya ada karya food photography saya yang akhirnya layak diunggah ke media sosial hehehe.
Hasil potret saya menggunakan OPPO F1 Plus |
Komentar
Posting Komentar