Koki-Koki Cilik : Memasaklah Dari Hati


Kalau soal makanan, kamu #timmakan atau #timmasak?

Baru minggu lalu Kirana nonton film anak-anak Indonesia pertamanya di bioskop. Minggu ini dia minta nonton lagi. Kali ini sudah dia rencanakan jauh-jauh hari sejak dia lihat trailernya wara-wiri di televisi, salah satunya di tiap akhir sinetron favoritnya. Bahkan dia tiap hari mengingatkan saya bahwa tanggal 5 Juli dia mau nonton film ini : KOKI-KOKI CILIK. Saya sendiri juga jadi penasaran sih, karena di trailernya nampaknya film ini seru.
Tepat di hari pemutaran perdananya, saya dan Kirana pun ke bioskop. Niatnya sih mau nonton jam 14.20. Saya pikir mah nda rame-rame amat, makanya saya perginya mepet waktu tayangnya. Eh, ternyata tiket untuk jam itu sudah sold out saudara-saudara! Jadilah terpaksa nonton di jam berikutnya, diiringi manyunnya Kirana (yang segera hilang setelah diajak main. Tekor mamak -__-")

Berkisah tentang Bima (Farraz Fatik), seorang anak yatim dari keluarga sederhana yang bercita-cita membuka kembali rumah makan milik bapaknya. Demi cita-citanya ini dia dan ibunya (Fanny Fabiana) menabung agar bisa ikut cooking camp dan memenangkan kompetisi masak di sana. Untuk ikut cooking camp ini nda mudah buat Bima, karena biayanya sangat besar, 10 juta bo'! Yang ikut cooking camp orang-orang kaya semua. Beruntung dia didukung oleh keluarga dan orang-orang di sekelilingnya sehingga dia berhasil masuk ke kemping memasak itu.

Berasa pingin ikut kemping

Di cooking camp, Bima bertemu dengan banyak orang baru. Ada Chef Grant (Agus Ringgo), sang kepala cooking camp yang agak-agak songong tapi bodor. Ada Pak Malih (Adi Kurdi), penggagas sekaligus juri cooking camp. Ada Audrey (Chloe Xaviera), si juara bertahan tiga tahun berturut-turut yang selalu menyendiri.dan kelihatan murung. Ada Oliver dan teman-temannya yang suka mengganggu. Lalu ada Kevin, Melly, Niki, dan Alva yang kemudian jadi sahabatnya.

Bima dan Audrey

Di tengah perjuangannya di sana, Bima bertemu dengan Rama (Morgan Oey), seorang pegawai cooking camp yang ternyata jago banget masak. Bima yang bertekad untuk jadi pemenang meminta Rama untuk mengajarinya memasak. Rama yang awalnya enggan akhirnya setuju untuk mengajari Bima.

Rama ngajarin Bima masak

Lalu, apakah Bima berhasil jadi juara? Bagaimana pula persahabatannya dengan Audrey yang mulai terjalin? Dan siapa sebenarnya si Rama ini? Ha mbok nonton sendiri, kan ndak seru kalau saya yang cerita to?

"Bima, percaya dengan kekuatan rasa di lidah kamu." - Rama

Film yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah ini punya jalan cerita yang ringan dan sederhana. Ya namanya juga film anak-anak sih, masa' iya mau bikin cerita tentang teori konspirasi yang njelimet. Tokoh-tokohnya penuh dengan karakter yang bermacam-macam. Karakter Bima yang lugu dan sederhana justru menjadikannya sosok anak yang bijak, meskipun sedikit cengeng. Audrey yang ternyata mempunyai impiannya sendiri, tapi terpaksa ia pendam karena harus nurut sama mamanya. Niki yang kayaknya naksir sama Bima, Kevin yang penyayang binatang, dan Melly sok tua dan jitakable. Ditambah lagi Chef Grant yang lebih mirip pengawas daripada chef, dan Rama yang cool, agak jutek, tapi sebenarnya baik.

"Kalau nggak bisa masak tuh nggak papa, yang penting bisa makan!" - Kevin

Dari semua cast anak-anak, saya cuma tahu Alifa Lubis (Melly) dan Romaria (Key, cucunya pak Malih). Yang lain saya ndak ada yang tahu. Katanya sih, anak-anak yang lain adalah influencer anak yang lagi hits. Saya saja baru tahu kalau Chloe Xaviera yang berperan sebagai Audrey adalah keponakannya Agnez Mo pas saya mau nulis ini. Sebagai pendatang baru di dunia perfilman, akting mereka sih cukup natural. Enak dilihatnya, ndak maksa.



Justru menurut saya yang aktingnya agak maksa malah Fanny Fabiana yang jadi ibunya Bima. Ng... Gimana ya... Agak nanggung, gitu. Terkesan berusaha terlalu keras untuk jadi emak-emak Sunda. Tapi tetep cantik kok. Lalu Morgan Oey, lumayan sukses membawakan karakter Rama yang keras, lalu melembut di akhir cerita. Morgan udah dewasa euy, udah jadi laki-laki gagah. Bukan anak boyband yang kinyis-kinyis lagi. Macho sekarang lah... *emak-emak ga tau diri* *kemudian ditabok*

"Kamu nggak mau bela aku karena kamu anggap aku saingan kamu? Teman nggak gitu, Drey." - Bima

Film ini menghibur, sekaligus menyiksa. Terutama kalau pergi nonton dalam keadaan perut kosong. Jadi nih ya, sepanjang film kita disuguhi pemandangan pegunungan yang ijo royo-royo gemah ripah loh jinawi. Saya mah lihat yang ijo-ijo gitu bawaannya laper. Apalagi hawa di dalam teater bioskop yang dingin. Jadi berasa di gunung betulan. Eh, ditambah lagi visualisasi masakan-masakan enak yang hampir non stop. Huhuhu... Apalagi itu Kari Ayam Matahari-nya, oh Tuhaaaan... Penampakan potongan ayam ginuk-ginuk dan kuah santan kental itu, oh Tuhaaan... Ndak kuat akutuuuu... Rasanya jadi pengen kunyah-kunyah lontong. 😭😭

Banyak pesan positif yang bisa diambil dari film ini. Tentang memperjuangkan cita-cita, tentang bersahabat dengan tulus, tentang melakukan sesuatu dari hati, tentang percaya pada kemampuan diri sendiri, atau tentang orang tua yang ndak seharusnya memaksakan kehendak ke anak. Meskipun film anak-anak, film ini berhasil mengaduk-aduk emosi saya. Ini antara pembuat filmnya yang jago atau saya yang baperan sih. Tapi di luar itu semua, senang rasanya film anak-anak Indonesia berkualitas mulai banyak lagi. Jadi, mumpung masih liburan sekolah, bawa anak-anak nonton film ini deh. Mereka pasti suka. Siapa tahu, gegara nonton film ini jadi muncul koki-koki cilik baru kan? Kirana saja begitu pulang dari bioskop langsung semangat mau masak, meskipun cuma masak mi instan, hahaha.

Komentar

  1. Dari banyak review yang saya baca, film ini memang layak banget untuk ditonton for the kids ya, Mba? Sekalian merekatkan kebersamaan dg putra putri tercinta ini, mah.
    Mau ngajakin ponakan nonton ini, ah!

    BalasHapus
  2. Film ini kayaknya emang recommended untuk tak hanya ditonton para bocah, tapi juga untuk kebersamaan dan merekatkan kebersamaan dg orang tua ya, Mb?

    BalasHapus
  3. Nonton sekilas trailernya sih bagus,pingin nonton juga tapi sayangnya ngak ada bioskop��

    BalasHapus
  4. Aku lihat trailernya dan lumayan menarik perhatianku. Jadi mau nonton deh.

    BalasHapus
  5. Jd kepengen ngajak anakku nonton film ini mbak. Makasih ya reviewnya, jd ada gambaran ttg film ini. Suka yg jalan ceritanya sederhana.

    BalasHapus
  6. Kemarin aku ingin ajak ponakan nonton film ini. Sayang jadwalnya bentrok dan aku keburu pulang deh.
    Liat traillernya aja menarik. Bikin penasaran. Suka banget film anak-anak mulai bangkit lagi

    BalasHapus
  7. filmnya bagus yaaa mbaa. Aku mau nonton sama anak-anak kalau udah pulang

    BalasHapus
  8. wah kayaknya bagus nih filmnya. apalagi yang bikin ifa ifansyah yang memang punya film-film yang bagus

    BalasHapus
  9. Agus ringgo jadi chef? Hehehe film ini lucu banget pastinya ya mba plus edukatif. Aku ke cinemaxx antrian nya panjang mungkin pada nonton ini

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer