Feeling Nostalgic With Sheila On 7



Tahun 1999. Saya masih kelas 3 SMA (waktu itu sebutannya SMU). Tiba-tiba ada sebuah band dari Jogja yang jadi hits di jagad musik Indonesia. Lima orang pemuda ceking yang rata-rata berambut gondrong nanggung. Penampilannya cuek dan sederhana, ndak kaya' artis, cuma kaya' anak kuliahan biasa. Bicaranya medok khas orang Jogja. Video klip pertama mereka "Dan" hampir setiap hari tayang di televisi. Video klip sederhana dengan nuansa warna dominan kuning dan dekorasi lampu bohlam gantung melekat kuat di ingatan saya. Single "Dan" menguasai tangga lagu selama berminggu-minggu.

Saya, seperti juga jutaan ABG kala itu, langsung jatuh cinta pada mereka. Oh ya, mereka menyebut dirinya Sheila On 7. I fell in love with their music right at the first time I heard their song. Apalagi mereka dari Jogja, makin cintalah saya. Waktu itu jarang sekali band dari Jogja yang bisa menembus pasar nasional dan sukses besar. Jadi sebagai orang Jogja, ya saya banggalah. Di sekolah saya, obrolan tentang mereka lebih heboh karena ada teman yang masih bersepupu dengan salah satu personelnya. Saya ndak mau kalah, dong. Saya bilang ke semua orang kalau Eross adalah kakak dari adik kelas saya waktu SMP. Padahal si adik kelas ini juga entahlah masih ingat saya atau ndak, hahahaha.

Formasi awal Sheila On 7

Di awal-awal euforia Sheila On 7, kerjaan saya tiap sore sampai malam adalah mantengin siaran radio, cari channel yang lagi putar lagunya Sheila On 7. Kelar satu lagu, cari lagi channel yang lain. Entah berapa kali saya bisa dengarkan lagu yang sama dalam semalam. Setiap acara musik di televisi ndak pernah saya lewatkan, berharap ada mereka sebagai bintang tamu, atau wawancara, atau sekadar video klipnya. Lalu saya akan membicangkannya dengan teman-teman di sekolah esok harinya. Saya rela ndak jajan demi beli tabloid atau majalah yang memuat cerita tentang mereka. Tapi saya ndak pernah bisa beli kaset, apalagi CDnya. Apa daya, uang jajan saya cuma cukup untuk beli tabloid. Tapi saya sudah cukup bahagia kok, dengar lagu mereka di radio, televisi, atau pinjam kasetnya mereka. Saya berusaha cari tahu semua hal tentang mereka, termasuk alamat dan nomer telepon rumah Duta, dari buku telepon keluaran Telkom. Dapat? Iya. Terus nelpon? Ndak sih, hahaha.

Setiap mereka meluncurkan album baru, single-singlenya selalu jadi anthem untuk anak muda jaman itu. Setidaknya di lingkungan saya dan teman-teman. Saya ingat, nongkrong di kampus di sela-sela jam kuliah, salah seorang teman main gitar dan kami sama-sama nyanyi "Tunjuk Satu Bintang". Bahagia, melupakan sejenak beban tugas kuliah yang menumpuk.

Sekarang sudah jadi band
bapak-bapak

Setelah album "07 Des" saya ndak begitu mengikuti lagi album-album mereka. Di setiap album baru mereka setelah itu, paling saya hanya tahu satu atau dua lagu mereka yang dijadikan single andalan. Saya masih cinta kok, hanya saja perhatian saya sementara teralihkan. Buat saya, band Indonesia yang keren cuma mereka dan Padi.

Sulit untuk benar-benar berpaling dari mereka. Ada beberapa alasan yang membuat saya ndak pernah bosan mendengar lagu-lagu mereka.

1. Musik yang catchy dan ringan.

Musik Sheila On 7 selalu gampang diterima di telinga saya. Sekali dengar saja biasanya saya langsung suka. Memang ada satu-dua lagu yang soundnya agak lain. Tapi bagi saya yang ndak paham detail teknis musik, lagu-lagu mereka tetap bisa saya nikmati. Beatnya simpel, ndak bikin sakit kepala. Pas aja gitu didengernya komposisi lagunya, berasa adem.

2. Lirik puitis tapi simpel.

Banyak kan ya, band yang liriknya pakai kata-kata puitis tingkat dewa, tapi sebenarnya bikin bingung, "ini maksudnya apa, sih?" Atau band yang liriknya penuh gombalan, tapi basi. Lirik lagu-lagu Sheila On 7 selalu gampang dimengerti, tapi ndak gampangan. Puitis, tapi ndak berlebihan. Tipe puitis yang bikin saya melting, lebih apa adanya. Terlalu banyak kata-kata mutiara kedengarannya memang indah, tapi too good to be true, alias gombal, hihihi. 


3. Fokus pada karya, bukan kontroversi

Sepanjang yang saya bisa ingat, Sheila On 7 jarang sekali kena kabar tak sedap. Malah hampir ndak pernah. Paling banter paling cuma kabar Eros yang dulu sempat pacaran sama artis, tapi itupun juga kabar yang biasa-biasa saja. Waktu Anton dan Sakti keluar pun beritanya juga ndak heboh. Sekedar diberitakan, lalu sudah, kelar. Selain itu, sepertinya ndak pernah ada berita lain di luar berita tentang musik mereka. Ndak pernah ada kabar negatif, ndak pernah ada gosip miring, ndak pernah ada sensasi. Kehidupan pribadi mereka jarang jadi konsumsi publik. Jadi kalau ngomongin Sheila On 7 yang diingat orang ya musik-musiknya, bukan mereka pernah punya kasus apa atau ada gosip apa.

4. Rendah hati dan sederhana

Beberapa waktu yang lalu sempat viral cuitan seorang Music Director yang ngomongin kerendahan hati seorang Duta, yang notabene vokalis papan atas, menawarkan single terbaru mereka yang sekarang mereka rilis secara Indie. Sheila On 7 ya seperti itu dari dulu sampai sekarang, sederhana. Penampilannya ndak pernah neko-neko. Dari pakaian sampai model rambut dari dulu ya yang standar-standar saja, ndak pernah aneh-aneh, atau berusaha jadi trend setter. Paling banter cuma pakai topi, vest, atau dasi. Sudah. Model rambut juga cuma gitu-gitu doang, paling pol cuma gondrong dikit. Ndak pernah ribet sama poni lempar kesana kemari atau rambut warna warni. Pokoknya simpel mereka mah.


Memang sih, dua poin terakhir ndak langsung berhubungan dengan musik. Tapi buat saya itu penting. Suka illfeel aja sama artis atau musisi yang karyanya ndak seberapa tapi sensasinya luar biasa. Ya, ndak?
Oya, ngomong-ngomong, sudah dengar single terbaru mereka "Film Favorit?" Saya sih suka banget dari pertama kali dengar, dan langsung masuk playslist wajib saya. Mendengar lagu-lagu mereka, lama atau baru, selalu membawa rasa nostalgia yang bikin hati entah kenapa berbunga-bunga. Kalau kalian bagaimana? Atau lagu Sheila On 7 yang mana favorit kalian?

Komentar

  1. Musik yang ringan dan penampilan yang sederhana emang jadi ciri khasnya SO7. Saya juga suka. Bahkan Alifah yang baru lahir th'99 sekarang juga suka lagu2 jadulx SO7

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lagu-lagunya catchy dan nda ngebosenin, karena bukan cuma sekedar ngikutin tren. Dan mereka fokus berkarya bukan cuma cari sensasi. Ah, cinta pokonya. Hehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer