Kulari Ke Pantai : Belajar Dari Sebuah Perjalanan
Bagaimana perasaanmu, kalau liburan yang kamu idam-idamkan dan sudah lama kamu rencanakan terancam berantakan karena ada orang nyebelin yang tiba-tiba ikut dalam perjalananmu? Bagaimana pula perasaanmu saat mendadak kamu dipaksa menghabiskan waktu berhari-hari bersama orang yang ndak cocok sama gayamu, dan terpaksa jauh dari sahabat-sahabat soulmate-mu?
Liburan sekolah ini Kirana hampir setiap hari menghabiskan waktu sama teman mainnya di kompleks, yang juga sahabatnya sejak bayi. Mereka bisa seharian main sama-sama, pindah-pindah dari dan ke rumah masing-masing. Jumat kemarin Kirana bete karena Nayah, si sahabatnya ini, pergi ke acara keluarganya. Ini anak deh, kalau bete karena ndak ada teman main gitu suka rese. Biasanya kalau ndak ada teman mainnya dia masih bisa menghibur diri dengan nonton YouTube. Tapi kebetulan kuotanya lagi habis. Jadi ya lengkap sudah alasannya untuk manyun sepanjang pagi.
Awalnya dia ngajakin main ke Mall Panakukkang, tapi saya tawarkan untuk pergi ke mall baru saja, Mall Nipah, sekalian nonton film. Dia pun setuju, karena memang sudah lama penasaran dengan mall baru ini. Film yang kami tonton adalah "Kulari Ke Pantai", garapan duo favorit saya di perfilman Indonesia : Mira Lesmana dan Riri Riza.
Sejak pertama dengar kabar tentang penggarapan film ini beberapa bulan yang lalu saya sudah penasaran, dan nungguin banget kapan tayangnya. Nama besar Mira Lesmana dan Riri Riza adalah alasan pertama. Alasan kedua adalah film ini untuk anak-anak. Di kepala saya langsung terlintas kerennya "Petualangan Sherina" dulu, dan berharap film ini sama kerennya. Ketiga, latar ceritanya adalah pantai dan road trip. Saya membayangkan pemandangan cantik sepanjang film yang akan memanjakan penonton.
Pusat cerita film ini ada pada hubungan antar tokoh utamanya, Samudera Biru, atau biasa dipanggil Sam (Maisha Kanna), ibunya - Uci (Marsha Timothy), dan sepupunya - Happy (Lil'li Latisha). Sam adalah seorang gadis cilik yang tinggal di Rote, Nusa Tenggara Timur. Anak yang dibesarkan di daerah pantai, hobi surfing, dan berpenampilan apa adanya. Ibunya dan ayahnya - Irfan (Ibnu Jamil) - mengelola sebuah kebun organik. Sedangkan Happy adalah gambaran anak generasi millenial. Gayanya trendi dan moderen, punya girls squad, ndak bisa lepas dari ponsel, dan ngomongnya selalu pakai bahasa Inggris.
Sam sudah merencanakan liburannya ke Jawa sejak jauh-jauh hari. Dia mau road trip sama ibunya dari Jakarta ke Banyuwangi, demi ketemu dengan surfer idolanya di pantai G-Land. Sayangnya rencananya ini terancam berantakan ketika tiba-tiba Happy ikut dalam perjalanan mereka. Ibu Happy, Kirana, berharap dengan ikutnya Happy dalam road trip itu bisa mengubah sedikit sifat angkuhnya.
Ketemu Pak Mukidi, pemilik hotel yang aneh tapi lucu |
Selama perjalanan mereka menemui berbagai pengalaman yang seru, lucu, drama, atau bikin jengkel. Dari ndak akur - baikan - berantem - akur lagi. Mereka berdua yang waktu kecil akrab, lalu berjarak karena karakter yang bertolak belakang, harus belajar beradaptasi satu sama lain dan akhirnya jadi dekat lagi.
Ceritanya sih ringan, ya. Namanya juga film anak-anak. Tapi pesannya banyak banget. Tentang bagaimana menghargai orang lain, bagaimana mengorbankan kepentingan sendiri demi melakukan hal yang lebih baik, atau bagaimana menjadi jujur dengan diri sendiri. Love-hate relationship antara Sam dan Happy bikin gemes. Yang saya suka, meskipun Happy digambarkan sebagai anak yang manja, tapi ndak antagonis dan jahat kayak di sinetron-sinetron gitu. Dia masih punya sisi lembut yang diperlihatkan. Ndak julid atau ngomong teriak-teriak ndak sopan. Terus hubungan Sam dan Ibu Uci juga seru. Hubungan ibu dan anak yang menyenangkan. Marsha Timothy keren, ih. Akting Maisha Kanna dan Lil'li Latisha juga bagus dan natural. Saya ndak tahu apakah Maisha ini asli NTT, tapi logatnya dapet banget.
Seperti yang saya bayangkan sebelumnya, sepanjang film ini kita disuguhi pemandangan yang cantik-cantik. Dari Rote, Cirebon, Temanggung, Pacitan, Blitar, Bromo, dan Banyuwangi. Eh, Jogja juga ada biar cuma beberapa detik, hehehe. Yang paling keren sih waktu Sam dan Ibu Uci liat sunrise di Bromo, yang dilatar belakangi lagunya Banda Neira. Uwoow... Langsung adem aja gitu rasanya.
Selain Sam, Happy, dan Ibu Uci, ada satu tokoh lagi yang punya porsi cukup besar di sini yaitu Dani, seorang surfer Amerika yang tumbuh dan besar di Papua. Cerita-cerita dan jokes-nya bikin ketawa sepanjang film. Apalagi dengan logat Papuanya yang kental. Lalu masih banyak lagi tokoh-tokoh lain yang biarpun nongolnya cuma sebentar tapi bikin ceritanya lebih berwarna dan lucu. Psst, bocoran dikit, ada Milly dan Mamet juga! Mereka ngapain di sini? Nonton aja sendiri, yes?
Secara keseluruhan, saya sukaaa banget film ini. Meskipun iklannya banyak bener, hahaha. Terus adegan penjual satenya agak berlebihan sih kalau buat saya. Tapi selebihnya mah KEREN BANGET.
Kirana juga suka. Dia ndak seratus persen paham jalan ceritanya sih, hahaha. Tapi dia lumayan bisa lebih "tenang" selama di dalam bioskop nonton ini daripada film-film yang lain. Mungkin karena berbahasa Indonesia jadi dia lebih bisa mengikuti. Dan pas adegan Happy terkagum-kagum sama Baruna, surfer muda temannya Sam, eh dia ikut salah tingkah cobaaa? Saya tanya ke dia, "pengen bisa selancar juga kayak Sam?". Dia dengan mantap bilang iya. Terus saya bilang kalau harus pintar berenang dulu. Eh, kelar nonton langsung minta dibeliin kacamata renang dong... -__-
Terakhir, saya merekomendasikan film ini buat ditonton sekeluarga. Kalaupun belum berkeluarga juga boleh kok. Intinya mah, film ini cocok buat siapapun, terutama yang suka sama pantai. Oh, dan saya jadi punya cita-cita baru : road trip bareng Kirana. Seru kali ya? Nabung deh... 😁
Waahh... sdh tayangkah? Inimi film yg lama kutunggu tunggu.
BalasHapusbgs ternyata filmnya ya..kmren sempet ragu ma nonton akhirnya nonton jurrassic fallen kingdom...nt bisa dicoba kpn2
BalasHapusWahh sudah membayangkan serunya road trip ke beberapa daerah bagus di Indonesia. Harus nonton nih Ku Lari Ke Pantai.
BalasHapusWaktu penggalan-penggalan iklannya muncul di IG, saya sempat mikir film ini lanjutan dari AADC, eh ternyata film anak-anak, hahah...
BalasHapusTapi setelah lihat sinematografinya yang keren dengan lokasi-lokasi yang cantik di Indonesia, saya rasanya pengen traveling eh nonton juga nih film! ����
Salah satu travel wishlistku, road trip MAkassar Manado, atau Jakarta Banyuwangi hihihi hyukkkkk :D
BalasHapusLagu-lagu di film ini ringan-ringan, ya ... kebanyakan lagu di tahun 90-an. MEmang sarat pesan benar. Nama besar Mira LEsmana dan Riri Riza memang tidak mengecewakan.
BalasHapus