Keluarga Cemara : Kembali ke Keluarga
Family isn't an important thing. It's everything. -Michael J. Fox
Bagi generasi yang besar di era 90an dan sebelumnya, pasti ndak asing lagi dengan serial televisi Keluarga Cemara. Serial yang diangkat dari novel karya Arswendo Atmowiloto ini dulu tayang tiap siang hari di salah satu televisi swasta, dan punya banyak penggemar, salah satunya saya. Ceritanya sederhana, dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan sarat makna.
Waktu dengar kalau serial ini akan diangkat ke layar lebar, saya langsung memasukkannya ke daftar film yang wajib saya tonton. Ndak berharap banyak sih, waktu itu. Sekadar pengen bernostalgia saja. Tapi ternyata, film ini jauh di luar ekspektasi saya. Film ini sukses mengaduk-aduk emosi saya, dan membuat saya mewek berderai-derai. Untung mah sudah sedia tisu dari rumah.
Adalah Abah (Agus Ringgo), seorang suami dan ayah dari dua anak, yang hidupnya lumayan berkecukupan. Malang, Abah mendapat musibah, ditipu oleh iparnya sendiri dan membuat dia kehilangan hampir semua hartanya, alias bangkrut. Kehilangan rumah, Abah bersama Emak (Nirina Zubir), Euis (Zara JKT48), dan Ara (Widuri Putri), pindah ke rumah warisan orangtua Abah di pinggiran kota Bogor.
Perubahan yang drastis itu memaksa mereka sekeluarga untuk beradaptasi dengan cepat. Tentu saja, perubahan ini membawa konflik sendiri, baik bagi masing-masinh karakternya, atau bagi mereka berempat sebagai keluarga. Namun pada akhirnya, sebesar apapun masalahnya, tempat kembali tetaplah keluarga.
Secara garis besar cerita, tidak banyak berbeda dari versi serial televisinya. Emak masih jualan opak, dibantu Euis. Becak Abah pun masih ada, meskipun Abahnya ndak jadi penarik becak. Disesuaikan dengan kondisi kekinian, Abah sekarang jadi driver ojek online. Tapi si becak ini meskipun ndak digunakan sebagai alat cari penghasilan, dia tetap berjasa bagi keluarga Abah di akhir film.
Jalinan ceritanya rapih dan sederhana. Konflik dibangun dengan pelan dan nda terburu-buru. Pokoknya mah nyambungnya enaaak gitu dari awal sampai akhir. Saya sebagai penonton larut dalam cerita. Mungkin karena temanya dekat dengan keseharian saya, jadinya merasa terhubung aja gitu dengan film ini. Tentang suami dan ayah yang berusaha memikul sendiri beban tanggung jawab atas keluarganya, dan menyalahkan diri sendiri saat merasa sudah mengecewakan keluarganya. Tentang istri dan ibu yang berusaha menjadi penengah antara suami dan anak-anaknya, tetap tegar dan setia mendampingi suami yang terpuruk, dan tetap lembut dan kuat bagi anak-anak. Serta tentang anak yang kecewa tapi berusaha tegar dan tetap jadi anak yang baik.
Meskipun nuansa dramanya kental, tapi film ini ndak melulu serius kok. Ada juga selipan komedi di sela-selanya. Komedinya pun ringan dan natural, ndak dibuat-buat, ndak dipaksain lucu. Ya seperti kehidupan sehari-hari lah. Pengambilan gambarnya bagus, terutama mah pemandangan di sekitar rumah yang ya ampun..., cantik banget. Product placement di film ini juga ndak maksa. Jadi kan, sponsornya film ini Go-Jek, jadi sepanjang film berseliweran melulu tuh orang dengan jaket hijau itu. Tapi karena ceritanya Abah driver di situ, ya jadinya masuk-masuk saja iklannya. Lagipula, dalam kehidupan sehari-hari pun memang jaket hijau itu ada di mana-mana, ya ndak sih?
Akting para aktor dan aktrisnya juara. Agus Ringgo yang selama ini dekat dengan peran komedi, di sini cukup sukses memerankan Abah yang bijaksana, tapi di saat-saat tertentu kelihatan tertekan. Saya bisa menangkap emosi Abah dengan jelas. Bahkan ketika tanpa dialog pun, lewat sorot mata, raut muka, atau helaan nafas bisa menggambarkan apa yang Abah rasakan. Begitu juga dengan Nirina. Adegan emak nangis waktu tahu dia hamil itu, aduuh... Padahal mah Emaknya ndak ngomong apa-apa, tapi I feel you, Emak, huhuhu...
Asri Welas yang berperan jadi Ceu Salma, si tukang kredit, juga lumayan menyita perhatian. Gesrek tapi ndak lebay. Annoyingnya alami. Ada loh orang kayak gitu, hihihi. Karakter Tante Pressier yang di serialnya digambarkan julid dan kejam, di sini digambarkan sebagai orang kaya yang berkelas, diperankan oleh Maudy Koesnaedi. Tetap karakter antagonis sih, tapi bukan antagonis yang rese gitu, lebih ke tegas.
Yang paling juara sih aktingnya Zara JKT48 dan Widuri Putri. Natural banget! Padahal ini debutnya mereka loh. Zara sukses memerankan Euis yang penuh konflik batin. Antara kecewa, sedih, marah, ndak terima dengan kenyataan, tapi tetap berusaha tegar dan jadi anak yang baik. Zara mampu mentransfer kegelisahan dan perasaan Euis ke penonton lewat gestur tubuhnya. Widuri juga mengalir banget aktingnya. Kan biasanya anak seumur dia begitu masih kentara kakunya ya kalau akting, apalagi kalau baru pertama kali. Tapi Widuri ini luwes banget, dan ndak berlebihan. Polos, lucu, ngegemesin... Bakat turunan dari bapaknya sih kayaknya. Oya, ibunya Widuri, Widi Mulia, juga ikut berperan di film ini sebagai gurunya Ara.
Dari segi musik, film ini juga diisi dengan scoring dan lagu-lagu yang bagus. Selain lagu "Harta Berharga" yang legendaris itu, kita juga disuguhkan lagu-lagu keren seperti Dialog Dini Hari dan Banda Neira. Scoringnya sendiri mampu membawa suasana film lebih hidup. Saat adegan sedih, lucu, ataupun menegangkan.
Secara keseluruhan, film ini sangat saya rekomendasikan untuk ditonton bersama keluarga. Film ini mengajarkan tentang tanggung jawab, kesabaran, kerja keras, perjuangan dan nilai-nilai keluarga yang sesungguhnya. Tentang hubungan antara suami-istri, juga orangtua dan anak. Tentang berani mengakui kesalahan dan meminta maaf. Pokoknya mah keren banget banget! Keluarga Cemara menetapkan standar yang cukup tinggi bagi film-film Indonesia lain yang akan tayang. Buat saya pribadi, skornya 9,5/10 lah. Iya, sekeren itu. Makanya, kalau belum nonton, buruan nonton. Jangan lupa siapkan satu boks tisu. Selamat menikmati!
ini salah satu film yg saya tunggu tunggu.. sinetron andaalan waktu masih kecil.. dan kebanyaka review yg sy liat org2 pada kasih skor 9 dari 10. dan akupun makin penasaran hehe
BalasHapusSegeraamii... Memang sebagus itu filmnya. Nda akan menyesal nonton deh..
Hapusfilm ini masuk ke dalam daftar wajib nonton. sayang belum punya waktu yang pas. semoga masih tayang pekan ini.
BalasHapusmelihat anime penonton, sepertinya akan masih bertahan lama di bioskop ini filmnya, kak..
HapusSaya belum nonton. Tapi setelah membaca beberapa review, sepertinya ini merupakan tontonan yang menarik yang sayang untuk dilewatkan. Buruan ah sebelum filmnya turun layar
BalasHapusSayang sekali dilewatkan. Film Indonesia masih jarang yang sebagus ini.
HapusAyi, akting Zara dan Widuri disebutkan "Padahal ini debutnya mereka loh", debut pertama kali ya maksudnya?
BalasHapusSaya masih ingat sekali dulu di TV, Abah ini sering sekali terlihat tertekan tapi mereka bahagia ya.
iye, kak. Debut akting, baru pertama kalinya mereka main film, tapi sudah keren sekali. Film ini memgajarkan bahwa dalam kesusahan sekalipun, kita sebenarnya masih bisa bahagia. Apalagi kalau sama-sama keluarga.
HapusKalo Zara sih udah bukan debut perdananya, karena di film Dilan dia berperan jadi adeknya Dilan.
BalasHapusFilm ini wajib tonton ya. Baru lihat trailernya aja, saya udah suka!
Saya sengaja nda mau nonton film ini...
BalasHapusTakut nda kuat dan nangis hahaha.
Kan rugi, sudah bayar tiket ehhh nangis.
Kayaknya datu per satu personil jkt48 jadi oemaun film yaahh, but untung akting nya bagus2ji
BalasHapusSebenarnya salah satu alasan yang membuat saya ingin nonton filmnya ini adalah kolaborasi 4 pemainnya; Ringgo Agus, Nirina Zubir, Zara dan Widuri Putri, juga karena ini film keluarga yang bikin hatiku tak karuan nontonnya, dulu... Tapi dalam kemasan yang sekarang juga gak kalah bagus, apalagi ada Asri Welas yang jadi ceu Salma.
BalasHapusHaduuuh makin oenasaran dengan film ini 😥 cussh ah mau nonton tp cari partner dulu 😂
BalasHapusSepertinya haruska lagi menonton khusus untuk film yang satu ini. Tapi tapi.. Mungkin nunggu di TV aja, no budget for nonton tahun ini kecuali ditraktir, 😂 ya Allah
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSudah lama saya ndak masuk bioskop, tepatnya sejak 5 Agustus saat gempa Lombok lalu. Was was setiap kali mau nonton, takut ada gempa. Hahaha..
BalasHapusTapi pas lihat trailer film ini dan baca review teman-teman yang sudah nonton. Aihh..rasanya saya juga harus nonton.
Dan benar saja, filmnya bagus. Recommended untuk ditonton sekeluarga. Biar semua bisa mengambil pesan di dalamnya. Sayangnya waktu itu saya nontonnya sama si sulung saja. Alasan pertama karena bapaknya momong si adek yang masih bayi. Kedua, karena bapaknya gak suka nonton film Indonesia. Hahahha
Nda ingat betul serialnya dulu itu bagaimana tapi paling kasian lihat abah narik becak. Kayak nda tega gitu hehe tapi untungnya di film ini abahnya udah narik ojek
BalasHapusAdegan waktu ringgo marah-marah bikin mata panassssss kak ayi :(( hiksss dan sbnrnya ringgo dan nirina lebih muda dari abah emak di tp ga kebayang ka pemeran lain selain mereka, top bangettttttt ~
BalasHapusBagus ya mbaak filmnya. I wish i can watch the movie
BalasHapusSelalu suka kalau Ayi review film, bagusss dan selalu mewakili apa yang mau sa bahas tapi nda bisaka ungkapkan lewat kata-kata hahahaha
BalasHapusBtw, sa nda ingat sama sekali ini Karakter Tante Pressier di sinteronnya
Aku jadi pengen nonton ini bangetttttt.
BalasHapusVersi ini waktu si Agilnya belum ada ya sepertinya.
Ini salah satu film yang pingin saya tonton. Saya lihat trailernya udah bagus akting Widuri dan Zara. Jadi makin penasaran setelah baca ulasan ini.
BalasHapusSemua orang kayaknya suka ama cerita keluarga cemara. Persis kisah litle praire in house nya mikael london, tema keluarga. Pengen nontooonnn😊
BalasHapusPantesan adik-adik saya semangat banget ngajak nonton film ini bareng-bareng kyanya biar bisa terharu bareng juga
BalasHapusTrailernya sungguh luar biasa seru, ga sabar mau lihat filmnya
Aku jg nih lahir tahun 89. Sempat tau juga sih sinetron ini tapi waktu aku kecil, TV di rumah aq belum sebagus sekarang. Jadi aq gak pernah nonton. Kalo denger ceritanya bagus ya kayaknya. Apalagi sampai dibikin film terbaru begini
BalasHapusBaru aja pulang nonton aku ...
BalasHapusMemang keren. Bisa jadi pembelajaran terutama buat anak-anakku yang kadang keenakan hidup di kota besar macam Jakarta ini. Suka dengan tema keseharian yang ditonjolkan dalam film seperti juga di versi layar lebarnya. Semoga makin banyak film dengan penuh nilai moral seperti ini diproduksi buat tontonan keluarga Indonesia. Jadi enggak melulu kalau nonton film rating SU film barat selalu.
Wah, saya jadi agak gimanaa gitu kalo direkomendasikan bawa sekotak tisu. Saya tipe baper parah kalo nonton film genre drama makanya cenderung menghindari genre ini. hehehe..Anyway, makasih review-nya :)
BalasHapusAku juga udah nonton, dan nangis parah, wkwkwkwk. Tapi kalau aku pribadi prefer Euis yang Ceria HD ya, Pembawaan si Zara menurutku kayak jaimnya dipaksa gitu. Overall aku tetep syukak dan menurutku film ini sakses.
BalasHapusAku jadi pengen nonton deh mbak, soalnya dulu waktu kecil sering nonton keluarga cemara di TV. Banyak banget hikmah yang bisa diambil dari film ini ya dan ngena banget di hati
BalasHapusSudah diagendakaaaannn..
BalasHapusSaya paling penasaran sama aktingnya Widuri, nih. Karena sering lihat Ig ortunya jadi sedikit tahu sama gadis cilik ini
Tengkyu review-nya, Mbak :)
Ini film yang bikin aku penasaran mbak.. udah janjian mau nonton bareng sama adik-adikku. Banyak review yang bilang bagus, temen-temenku yang cowok-cowok meneteskan air mata dong nonton ini :D
BalasHapuspengen banget nonton film ini.
BalasHapuslihat trailer nya aja di youtube udah mewek...apalagi nonton film nya, ya...pasti langsung mewek berderai airmata deh...
Saya belum nonton film ini, tapi dari berbagai review, memang alur cerita dan juga akting euis dan ara juara banget ya. Memang benar2 tontonan keluarga banget ya Keluarga Cemara ini.
BalasHapusPengen banget nonton ini. Semoga minggu depan masih ada di bioskop deh. Biar bisa nonton sama anak2 pake paket hemat. Hahaha
BalasHapusVersi sinetron nya aku sukaaa bangeett... Pernah baca juga di majalah Hai. Kadang sampai mewek baca ceritanya :(
BalasHapusAku tu sukaaa banget ama sinetron keluarga cemara, mba. Kisahnya bener-bener menyentuh. Pas nonton trailernya duuh mewek. Apalagi nonton filmnya ya. Mba makasih udah berbagi review yaa
BalasHapusYaaahh, aq belum sempet nonton. Reviewnya pada bagus2 ya. Mudah2an minggu depan bisa nyempetin ke bioskop deh.
BalasHapusFilm keluarga yang sangat dirindukan nih ya di tengah gempuran sinetron alay. Semoga sukses filmnya.
BalasHapusMasuk daftar film wajib tonton nih. Aku penasaran sama acting nya ringgo agus yang biasanya lawak trus di film ini dia meranin sosok abah yang pastinya banyak adegan serius nya kan ya daripada lawak nya.
BalasHapusFilm yang aku tunggu-tunggu. Ya Allah, akhirnya ada juga film yang bisa aku tonton bareng sama anak-anakku.
BalasHapusBaca review ini ini makin yakin untuk nonton!
Jaman dulu saya suka nonton di tipi. Ahhhh... Sekarang sukses pada bikin Saya jadi penasaran buat nonton filmnya nihhhh..
BalasHapusWaw, 9,5/10! Keren banget, ya. Tapi ini memang serial legendaris sih ya. Dan aku pun dulu suka banget nonton Keluarga Cemara sehabis pulang sekolah. Hehe. Kayaknya emang benersn keren ya filmnya. Para pemainnya juga jaminan mutu, tuh ��
BalasHapusWaduh, beneran wajib nonton nih ya. Baca ulasannya bagus gini, hatiku pengen langsung nyaksiin sendiri. Kangen nonton film yang bermutu dan bisa mengetuk hati nurani.
BalasHapusSip lah. Aku akan ajak anak-anak nanti. Makasih sudah menuliskannya ya Mbak.. :)
huaaaa, jadi penasaran pengen nonton jugaaa..
BalasHapuspengennya sih bisa bareng keluarga, tapi belum pernah bawa Si Adek ke Cinema ini takutnya jadi tantrum pas lampunya dimatikan karena gelap dan belum familiar dgn suasananya.
aaaahhh, penasaraaann...
Ini sih worth it banget buat ditonton buat keluarga. Karena ini tontonan waktu aku masih di rumah bareng-bareng sama keluarga. Ah time so flies :'(
BalasHapusThanks for sharing, sukses terus min..
BalasHapus