Karena Anak Bahagia Itu Penting
Bagi orang tua, sepertinya tidak ada yang lebih penting selain anak yang bahagia. Apapun akan kita lakukan demi kebahagiaan anak. Kerja keras, banting tulang, lembur, jam tidur kurang, lelah, semuanya demi anak agar mereka bisa bahagia. Tapi sebenarnya, apa yang paling dibutuhkan agar anak bisa bahagia? Sepenting apa kebahagiaan bagi tumbuh kembang anak?
***
Saya tiba terlalu cepat di tempat acara pagi itu. Ruangan di lantai dua Iconik Cafe masih kosong, hanya ada beberapa panitia yang sibuk mempersiapkan acara. Nuansa biru mendominasi ruangan, dan lagu "You Are My Sunshine" yang terus menerus diulang membuat suasana ndak sepi-sepi amat. Pagi tanggal 16 Juli 2019 itu saya bersama teman-teman bloger dan media mendapat undangan untuk menghadiri media workshop "Grow Happy Parenting" bersama Lactogrow. Ini adalah kali kedua acara serupa diadakan di Makassar, dan kali kedua juga saya hadiri. Saya sangat terkesan dengan ilmu yang saya dapat di media workshop tahun lalu, sehingga tahun ini saya antusias untuk mengikutinya kembali.
Brand Executive Nestlé LACTOGROW, Pramudita Sarastri mengatakan, "Setelah tahun lalu kita bersama-sama memahami pentingnya kebahagiaan keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak, tahun ini Nestlé LACTOGROW mengajak orang tua untuk mendukung anak tumbuh bahagia dengan menggelar rangkaian workshop "Grow Happy Parenting : Happy from the Inside Out", di delapan kota di Indonesia. Tema ini dipilih karena kami percaya agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, orang tua perlu memenuhi kebutuhan gizi dan membantu mengembangkan kematangan emosi anak."
Seorang anak yang bahagia memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk perkembangan yang lebih sehat dan kesuksesan di masa depannya. Masa kecil yang bahagia adalah fondasi untuk masa depan yang bahagia. Ada banyak cara agar anak bisa bahagia. Yang paling utama adalah orang tuanya harus bahagia dulu. Selain itu dibutuhkan keterlibatan orang tua dalam keseharian anak, simulasi, serta nutrisi yang cukup.
Kiri-kanan : dr. Ariani, Pramudita, Miss Lizzie |
Untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan memastikan pencernaannya dalam kondisi sehat. Hal ini disampaikan oleh dokter spesialis anak Dr.dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K). Kesehatan saluran cerna mendukung tumbuh kembang anak agar optimal. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk memastikan makanan yang dikonsumsi bergizi seimbang dan mengandung probiotik agar membantu nutrisi dapat terserap dengan lebih baik.
Saluran pencernaan merupakan sistem pertahanan tubuh terbesar. Total area permukaannya mencakup 300 m², dengan 60-70% imunitas selular. Makanan berperan penting sebagai perantara kesehatan, yang berawal dari pencernaan. Makanan membantu bakteri baik melewati saluran cerna, mengandung prebiotik baik yang alami maupun buatan, serta menyediakan zat nutrisi lain bagi tubuh.
Bakteri baik yang dibawa oleh makanan memiliki peran penting bagi pencernaan. Peran tersebut antara lain :
- menjaga kekebalan tubuh
- mencerna serat dan menghasilkan nutrisi yang mendukung kesehatan saluran cerna
- melindung dari penyakit
- mendukung kesehatan saluran cerna
- melindungi usus dari mikroba zat berbahaya lainnya.
Ada beberapa jenis probiotik yang terbukti bermanfaat, antara lain Lactobacillus spp, Bifidobacterium spp, Saccharomyces spp, dan beberapa species E. coli. Di antara sekian banyak probiotik, Lactobacillus reuteri merupakan salah satu jenis yang telah teruji secara klinis aman dan bermanfaat bagi tubuh. Probiotik ini terdapat di dalam makanan yang terfermentasi seperti tempe, tahu, atau yoghurt.
Mengapa Lactobacillus reuteri bermanfaat bagi kesehatan pencernaan? Lactobacillus reuteri dapat bertahan hidup pada pH rendah dan lingkungan yang diperkaya enzim. Selain itu Lactobacillus reuteri dapat menempel pada epitelium untuk interaksi host-probiotik, dan dapat berkompetisi dengan mikroorganisme patogenik. Yang paling terpenting adalah Lactobacillus reuteri aman bagi tubuh.
Selain harus memastikan asupan nutrisi anak tercukupi, orang tua juga harus memperhatikan kematangan emosi anak. Psikolog Elizabeth Santosa, M.Psi, Psi, SFP, ACC atau yang biasa dipanggil Miss Lizzie mengatakan, "Kematangan emosi dan kebahagiaan anak dapat dibantu dengan mempraktikkan perilaku positif, misalnya dengan mengajarkan kebiasaan bersyukur. Anak yang pintar bersyukur akan tumbuh menjadi sosok yang optimis, berempati tinggi, dan lebih bahagia. Orang tua juga sebaiknya rutin menghabiskan waktu dengan anak, misalnya dengan berolahraga bersama, karena membiasakan gaya hidup aktif dapat meningkatkan kesehatan psikologis dan fisik."
Mengapa membesarkan anak yang bahagia itu penting? Kebahagiaan penting dalam tumbuh kembang anak karena dapat mempersiapkan masa depan anak yang lebih baik. Kebahagiaan penting sebagai dasar kemampuan bersosialisasi (empati, caring, komunikasi efektif). Kebahagiaan juga penting bagi stimulasi perkembangan otak sehingga mudah menyerap informasi dan hasil akademis yang lebih baik.
Memberikan kebahagiaan bagi anak adalah kewajiban dan peran orang tua kepada anaknya. Seorang anak yang dicintai dan memiliki pola asuh yang baik sejak dini akan memiliki hippocampus 10% lebih besar. Hippocampus adalah bagian otak yang penting untuk proses belajar, memori, dan respon terhadap stres. Secara umum dapat diasumsikan bahwa masa kecil yang dipenuhi cinta ibu adalah masa kecil yang bahagia. (Joan L Luby. 2002. Professor Child Psychiatry)
Ada beberapa cara dalam membesarkan anak agar tumbuh bahagia, antara lain :
1. Makan makanan bergizi tepat waktu.
Marc David, MA dari Institute Psychology of Eating mengatakan, waktu makan secara teratur memberikan rasa ritme dan regularitas dalam kehidupan. Secara psikologis hal itu dapat membangkitkan perasaan damai dan aman. Rutinitas yang sehat di waktu makan dapat memicu energi dan pertumbuhan, dan sekaligus menjaga anak-anak tetap tenang dan puas karena metabolisme yang baik.
2. Waktu bermain dan eksplorasi.
Donna Mathews, PhD merangkum manfaat dari bermain di luar bersama anak, yaitu untuk meningkatkan kebahagiaan, baik untuk tumbuh kembang anak secara fisik dan mental, meningkatkan kemampuan kognitif melalui eksplorasi dan kreativitas, serta memahami cara kerja lingkungan dan dunia sekitar.
3. Ekspresi emosi positif.
Kita dapat menunjukkan ekspresi emosi positif dengan memberikan dan mengungkapkan apa yang kita syukuri terhadap dunia. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan bertanya "Ada kabar baik apa hari ini?", sebagai pengganti "Apa kabar?" Dengan demikian anak akan lebih fokus pada hal-hal yang positif dan menyenangkan.
4. Cukupi waktu tidur.
5. Berikan anak cinta tanpa syarat.
6. Antusias saat mendengar (active listening).
Di akhir acara, saya dan teman-teman bloger dan media bermain game yang seru. Kami dibagi beberapa kelompok, dan harus membuat dummy makanan sehat untuk anak yang dibuat dari play doh. Kelompok saya terpilih jadi pemenang kedua di game ini. Yaayy...! Senang bisa kembali belajar banyak hal di media workshop ini. Semoga di tahun-tahun berikutnya akan ada lagi, dengan materi yang lebih menarik lagi...
Menu sehat ala kami 😄 |
Yaaayy... Dapat hadiaah...! |
Komentar
Posting Komentar