Kotak Kecil Itu Bernama Televisi
Beberapa hari ini aku dan teman-temanku lagi suka bernostalgia mengingat-ingat acara TV favorit waktu kecil. Awalnya karena seorang teman lagi suka download lagu-lagu boyband jaman baheula yang sekarang nggak ada lagi kabarnya. Mulai dari boyband yang memang lagi berjaya banget pada masa itu macam Backstreet Boys dan Boyzone, sampai boyband satu single (karena yang terkenal dan pernah terdengar ya cuma satu single itu), seperti Bed & Breakfast.
Pembicaraan tentang musik jaman dulu itu membawa ke pembicaraan tentang acara tivi favorit kita dahulu kala. Gara-garanya ada teman yang nggak ngerti dengan apa yang kami omongin (entah karena terlalu muda atau karena waktu itu belum ada listrik di daerahnya, hehehehe), kami malah makin semangat bernostalgia menyebutkan judul-judul acara tivi (yang bikin satu temanku itu kewalahan karena nggak satupun judul yang kami sebutkan dia tahu). Maka mulailah kami mengenang satu per satu judul-judul itu, yang mewarnai dinamika hidup kami semasa kecil.
Ada "Little House on The Prairie", cerita tentang The Ingalls Family. Gara-gara nonton serial itu, untuk beberapa lama aku sempat sangat bercita-cita ingin punya kamar di loteng.
Ada "Vicky" (I'm not sure if this was the original title of the TV series). Cerita tentang robot berwujud anak perempuan, dengan rambut dikucir ekor kuda, yang tidur berdiri di lemari. Yang kalo korslet tinggal diperbaiki di bagian punggungnya. Yang bisa membaca buku dengan sangat cepat. (Dulu aku sampai berharap punya satu robot seperti itu).
Ada "Little Missy", telenovela pertama yang pernah aku tonton dan aku ikuti. Bercerita banyak tentang perbudakan, dan yang jelas bajunya bagus-bagus. (dan Tuan Baron jahat sekali...)
Ada "Oshin", drama jepang yang fenomenal waktu itu, dan sekarang sedang diputar ulang di TVRI setiap siang hari. I was fascinated by the women in kimonos. Anggun sekali.
Ada "MacGyver", si jenius yang bisa lolos dari keadaan sulit apa pun hanya dengan modal sebilah pisau lipat dan benda-benda sederhana di sekitarnya. Pisau lipat itu juga sempat jadi tren kalau nggak salah. Aku ingat bapakku sering bilang, "Kalau mau jadi seperti MacGyver, harus rajin belajar, biar pintar." He was phenomenal, dan banyak anak yang bercita-cita ingin jadi MacGyver.
Ada "Remington Steele". I don't remember much about this TV series, all I can recall is that Pierce Brosnan was a hottie, hehehehe. Serial yang mengenalkanku pada kakak ganteng Pierce Brosnan, yang waktu itu masih kental logat Irish-nya.
Ada "The A Team", cerita tentang sekelompok mantan buronan yang kemudian jadi pembela kebenaran, dengan caranya sendiri. Ada BA yang tampilannya sangar abis, Murdoch yang setengah gila, dan yang lainnya aku nggak bisa ingat nama-namanya.
Ada "The Six Million Dollar Man", yang kalau adegan lari, selalu dalam slow motion mode, dengan diiringi musik terereng...terereng...terereng... Satu-satunya yang parah dari serial TV ini adalah kenyataan bahwa kemudian dibuat versi Indonesianya dengan pemeran Dono Warkop, hahahaha....
Ada "Bionic Woman", serial spin off-nya "The Six Million Dollar Man".
Ada "I Dream of Jeanie", yang lagi-lagi di contek idenya oleh sinetron Indonesia.
Ada "Hart to Hart", suami istri kaya yang jadi detektif.
Ada "Friday the 13th", yang horor banget, tapi wajib ditonton tiap malam Jumat.
Ada "Chips", "Bonanza", "Lucky Luke", "Kung Fu The Legend Continues", "Full House", "Saved By The Bell", "Knight Rider",etc...etc...
Produk lokal waktu itu pun juga masih sangat bermutu. Banyak mengajarkan tentang kekeluargaan, persahabatan, sopan santun, dan kebaikan. "A.C.I", "Jendela Rumah Kita", "Rumah Masa Depan", "Si Unyil", "Losmen", hanyalah beberapa dari serial-serial tersebut.
Semua obrolan itu, selain membuat kami kangen dengan tontonan-tontonan tersebut, juga membawa kami pada satu kesimpulan atau pendapat. Kasihan anak-anak generasi sekarang. Yang makin susah menemukan acara-acara berkualitas di layar televisi. Yang dibombardir sinetron yang makin lama makin nggak bermutu, yang hanya menjual mimpi, mengajarkan iri dan dengki, serta menyebarkan kebencian.. (halah, bahasanya...). Because seriously, so far, we don't see any good effects of sinetron (meskipun jujur, dulu pernah jadi penggemar sinetron juga, jamannya Tersanjung 1, sungguh memalukan... ^^;). Yang ada cuma pengaruh buruk. Anak-anak kecil sudah ribut pacar-pacaran, sudah mati-matian ingin berpenampilan modis dan menuntut materi, ngomong yang aneh-aneh... Kasihan.. . Semoga soon in the future, akan ada lagi tontonan-tontonan yang bermutu dan berkualitas bagus untuk ditonton semua orang.
Oya, satu lagi, kami juga tersadar, dari semua tontonan itu, ada satu yang masih langgeng sampai sekarang, yaitu...
"DUNIA DALAM BERITA".
Ternyata udah lama banget Ayi pernah bernostalgia dengan siaran tv ya... Tulisan ini tahun 2009 dan di tahun 2019 kita bernostalgi(l)a lagi di WAG, hahah..
BalasHapusJadinya semacam #10yearschallenge, bahasan yang berulang! :))
Hahaha iya di'? Nda sengaja bisa pas begitu...
Hapussaya juga kak baru2 ini nostalgia siaran tv fav jaman sd dan langsung narik kesimpulan yg sm kek kita, kasian yah ana ana skrng :D
BalasHapusklo dulu saya suka nonton telenovela anak, kek amigos, cinta clarita, maria belen dkk hahaha
klo di cerita ulang bgm perjuangan biar bisa nontn itu telenovela hadde bikin ngakak, soalny dulu jam tayangnya pasti bertepatan dgn waktu perg mengaji di mesjid hihi
Telenovela andalanku juga ituu... Ada juga dulu yang judulnya carrousel kalau nda salah. Imut-imutki pemainnya semua.
HapusKak Ayi, my idol! Ratunya para jadulers. Ayo dong, postingan semacam ini ditambah biar Oma, Opa, Paman dan Bibi di WAG itu bisa terus nostalgia.
BalasHapusSaya ndak jadul, kakak. Hanya berwawasan luas. Wkwkwk
HapusEh ini postingan tahun 2009 di... Baruka sadar, saya kira postingan baru karena materinya soal perbincangan di WAG hahaha... keren Ayi.
BalasHapushahaha iye kak. Saya juga baru ingat ternyata pernah nulis begini.
HapusDeeh keliatan sekali perbedaan umurta hahaha nda ada satupun yang saya tau kecuali dunia dalam berita. Atau mungkin saya tau tapi lupa visualnya seperti apa. Cobalah ini postingan dikasi gambar kaaak
BalasHapusbaiklaah, nanti sa edit-edit kasi masuk gambarnya...
HapusDeh Vintage ta kak. Kalau dikampung TV biasa siarannya cuma TVRI. Jadi kalo tayangji di TVRI sa tau ji. Ada beberapa sa tau juga karena waktu itu sudah adami parabola.
BalasHapusdeeh... Vintage lalo... Langsung berasa kayak artefak saya ����
HapusDan saya baru tahu klo Dunia Dalam Berita itu ternyata masih ada ya Ayi?
BalasHapusSiaran tv jadul, paling ingat itu aneka ria safari, album minggu ini, dan film cerita akhir pekan.
Vicky.... si robot mungil.kecil itu juga favoritku dulu hahahaa
Hahaha temanya jadul lagi. Tapi betul, anak2 sekarang kasihan ya tontonannya.
BalasHapusSinetron, debat politik, berita kekerasan.
Tapi ya beda zaman beda tantangannya.
Anyway, Vicky itu judul filmnya Small Wonders. Salah satu kesukaanku juga
Diantara yang kita bilang, cuma losmen yang pernah saya nonton itupun lupa karena dulu pas ada tv dirumahku itu jaman-jamannya parabola.hahahaha.
BalasHapusdulu jarangka norton Tv saya kodong, selalu main main saja kerjanya, pulang main lngsung disuruh mandi-tidur. soalnya nda mau ganggu Papa Nonton TV juga hihi takut.
BalasHapusPostingan tahun 2009, Dan 10 tahun kemudian he oh lagi bahas begini wkwkwkwk Di antara semua film Dan serial yang disebutkan di atas, sa nonton semua tapi begitu mi, saya bukan pengingat detail hiks
BalasHapushahhaha dari semua yg kita sebutkan kak ayi ndada kutau 1 pun. apakah aku tidak berwawasan luas ? wkwkw, tp kalo jadul2 versiku itu telenovela dulce maria, amigos, betty lafea. sudah cukup jadulma kak ayi ? hahah
BalasHapusJadul sekali ini kayaknya. Ndak ada saya tahu kecuali Dunia dalam Berita dan Si Unyil.
BalasHapusDunia dalam Berita itu saja kayaknya cuma ingat judul acaranya. Sempat nonton atau ndak yaa, lupa k'.
Nda pernahka nonton semua ini di zamannya kak karena sam belum lahir😭 tapi saya tau macgyver, little house on prairie, i dream of jeanie, full house karena biasa ditayangkan di tv kabel😍
BalasHapus