Belajar yang Menyenangkan a la Taman Pintar
Awal September lalu akhirnya saya pulang kampung lagi ke Jogja setelah dua tahun. Rencana keberangkatan sudah dirancang sejak awal tahun. Daftar tempat-tempat yang mau dikunjungi pun sudah dibuat dengan rapi, berbekal kenangan dan foto-foto obyek wisata yang makin sering berseliweran di beranda Facebook atau Instagram. Daftarnya cukup panjang, sekitar belasanlah.
Salah satu yang wajib masuk daftar itu tiap pulang ke Jogja adalah Taman Pintar. Tempat ini andalannya Kirana. Selain karena luas, banyak permainan edukatif yang menyenangkan. Tahun-tahun sebelumnya Kirana hanya bermain di area outdoornya saja. Karena dia masih terlalu kecil untuk mengerti wahana-wahana yang ada di dalam gedung. Di area outdoor dia biasa bermain tabuh drum, pipa bicara (saya lupa apa persisnya judul permainan ini, semacam pipa-pipa yang digunakan untuk simulasi resonansi bunyi), dan wahana favoritnya sepanjang masa yaitu Air Menari. Dia bisa berlama-lama bahagia main air di situ. Dan emaknya ini bahagia karena wahana ini gratis. Hahaha.
Kirana di terowongan air mancur Taman Pintar
Taman Pintar terletak di Jalan Panembahan Senopati Jogja. Dulunya tempat ini adalah kawasan shopping centre, yang terkenal dengan bursa buku murahnya. Sekarang para pedagang buku itu direlokasi di bangunan yang lebih rapi, masih di kawasan Taman Pintar ini. Dengan visi sebagai wahana ekspresi, apresiasi dan kreasi sains yang terbaik se-Asia Tenggara dalam suasana yang menyenangkan, Taman Pintar resmi dibuka pada tanggal 16 Desember 2008.
Area Taman Pintar terbagi menjadi beberapa kawasan/gedung, yang di dalamnya terdapat berbagai wahana. Gedung utama adalah Gedung Oval yang menyatu dengan Gedung Kotak. Tiket masuknya sangat terjangkau, hanya Rp. 10.000,00 untuk anak-anak, dan Rp. 18.000,00 untuk dewasa. Di dalam Gedung Oval dan Kotak ini pengunjung bisa belajar sains dengan cara yang menyenangkan. Dari percobaan ilmiah tentang suara, cahaya, listrik, sampai pengetahuan tentang nuklir, otomotif, dan teknologi. Kalau dari pengamatan saya, yang populer adalah generator Van De Graaf. Itu tuh, generator berbentuk bola yang menghasilkan listrik statis, yang kalau dipegang bisa bikin rambut berdiri. Seperti yang ada di serial Mr. Bean. Pernah lihat, kan?
Selain zona sains, di dalam gedung ini juga terdapat zona Indonesia, peninggalan pusaka, perpustakaan, zona petualangan Dino, teater 4D, Tepi TV, zona olahraga dan masih banyak lagi. Untuk masuk di zona petualangan Dino, teater 4D, dan Tepi TV dikenakan biaya lagi. Tapi masih terjangkau kok harganya. Apalagi jika beli tiket terusan untuk beberapa wahana sekaligus.
Di area selatan terdapat 3 gedung, yaitu Gedung PAUD Barat, Gedung Planetarium, dan Gedung PAUD Timur. Gedung PAUD diperuntukkan bagi anak-anak usia 2 - 7 tahun. Di sini anak-anak bisa belajar sains dan teknologi dengan tidak meninggalkan konsep bermain.
Wahaha Planetarium adalah wahana yang relatif baru di Taman Pintar ini. Harga tiket masuknya sebesar Rp. 15.000,00 per orang, dengan lama pertunjukan sekitar 15 menit. Di sini kita akan disuguhkan simulasi langit malam kota Jogja, beserta penjelasan tentang benda-benda langit yang tampak di malam itu. Simulasi ini ditampilkan dengan menggunakan proyeksi digital di langit-langit gedung yang berbentuk dome. Jadi seolah-olah kita betul-betul melihat langit malam kota Jogja. Saya dan Kirana suka sekali wahana Planetarium ini. Terutama waktu simulasi hujan meteor. Wuiihh, serasa melihat langsung hujan meteor betulan. Setelah simulasi, dilanjutkan pemutaran film tentang asal mula tata surya, dan film tentang perjalanan manusia ke bulan.
Di area sebelah barat Taman Pintar terdapat Kampung Kerajinan. Di sini pengunjung bisa belajar berbagai jenis kerajinan, seperti membatik, membuat gerabah, dan melukis kaos atau gerabah. Biaya yang dikenakan sekitar Rp. 10.000,00 - Rp. 35.000,00 per orang. Saya belum pernah ajak Kirana ikut workshop di sini. Biasanya cuma numpang lewat dan foto-foto saja. Kirana masih belum bisa duduk sabar, daripada rese dan mengganggu peserta lainnya, lebih baik jangan dulu. Mudah-mudahan di kunjungan berikutnya Kirana sudah bisa diajak bekerja belajar di sini.
Sebagai tujuan wisata, Taman Pintar bisa dibilang tak pernah sepi. Apalagi kalau musim liburan sekolah. Pasti penuh dengan rombongan pelajar. Saya pribadi sih suka sekali dengan tempat ini, apalagi Kirana. Kalau mungkin bagi sebagian orang belajar sains itu bikin pusing, di sini belajar sains bisa sangat menyenangkan. Jadi, kalau sedang jalan-jalan di Jogja, atau merencanakan untuk pergi ke sana, jangan lupa singgah ke Taman Pintar. It's one of those places that worth your time and money. Trust me! 😊
Salah satu yang wajib masuk daftar itu tiap pulang ke Jogja adalah Taman Pintar. Tempat ini andalannya Kirana. Selain karena luas, banyak permainan edukatif yang menyenangkan. Tahun-tahun sebelumnya Kirana hanya bermain di area outdoornya saja. Karena dia masih terlalu kecil untuk mengerti wahana-wahana yang ada di dalam gedung. Di area outdoor dia biasa bermain tabuh drum, pipa bicara (saya lupa apa persisnya judul permainan ini, semacam pipa-pipa yang digunakan untuk simulasi resonansi bunyi), dan wahana favoritnya sepanjang masa yaitu Air Menari. Dia bisa berlama-lama bahagia main air di situ. Dan emaknya ini bahagia karena wahana ini gratis. Hahaha.
Kirana di terowongan air mancur Taman Pintar
Taman Pintar terletak di Jalan Panembahan Senopati Jogja. Dulunya tempat ini adalah kawasan shopping centre, yang terkenal dengan bursa buku murahnya. Sekarang para pedagang buku itu direlokasi di bangunan yang lebih rapi, masih di kawasan Taman Pintar ini. Dengan visi sebagai wahana ekspresi, apresiasi dan kreasi sains yang terbaik se-Asia Tenggara dalam suasana yang menyenangkan, Taman Pintar resmi dibuka pada tanggal 16 Desember 2008.
Area Taman Pintar terbagi menjadi beberapa kawasan/gedung, yang di dalamnya terdapat berbagai wahana. Gedung utama adalah Gedung Oval yang menyatu dengan Gedung Kotak. Tiket masuknya sangat terjangkau, hanya Rp. 10.000,00 untuk anak-anak, dan Rp. 18.000,00 untuk dewasa. Di dalam Gedung Oval dan Kotak ini pengunjung bisa belajar sains dengan cara yang menyenangkan. Dari percobaan ilmiah tentang suara, cahaya, listrik, sampai pengetahuan tentang nuklir, otomotif, dan teknologi. Kalau dari pengamatan saya, yang populer adalah generator Van De Graaf. Itu tuh, generator berbentuk bola yang menghasilkan listrik statis, yang kalau dipegang bisa bikin rambut berdiri. Seperti yang ada di serial Mr. Bean. Pernah lihat, kan?
Selain zona sains, di dalam gedung ini juga terdapat zona Indonesia, peninggalan pusaka, perpustakaan, zona petualangan Dino, teater 4D, Tepi TV, zona olahraga dan masih banyak lagi. Untuk masuk di zona petualangan Dino, teater 4D, dan Tepi TV dikenakan biaya lagi. Tapi masih terjangkau kok harganya. Apalagi jika beli tiket terusan untuk beberapa wahana sekaligus.
Di area selatan terdapat 3 gedung, yaitu Gedung PAUD Barat, Gedung Planetarium, dan Gedung PAUD Timur. Gedung PAUD diperuntukkan bagi anak-anak usia 2 - 7 tahun. Di sini anak-anak bisa belajar sains dan teknologi dengan tidak meninggalkan konsep bermain.
Wahaha Planetarium adalah wahana yang relatif baru di Taman Pintar ini. Harga tiket masuknya sebesar Rp. 15.000,00 per orang, dengan lama pertunjukan sekitar 15 menit. Di sini kita akan disuguhkan simulasi langit malam kota Jogja, beserta penjelasan tentang benda-benda langit yang tampak di malam itu. Simulasi ini ditampilkan dengan menggunakan proyeksi digital di langit-langit gedung yang berbentuk dome. Jadi seolah-olah kita betul-betul melihat langit malam kota Jogja. Saya dan Kirana suka sekali wahana Planetarium ini. Terutama waktu simulasi hujan meteor. Wuiihh, serasa melihat langsung hujan meteor betulan. Setelah simulasi, dilanjutkan pemutaran film tentang asal mula tata surya, dan film tentang perjalanan manusia ke bulan.
Di area sebelah barat Taman Pintar terdapat Kampung Kerajinan. Di sini pengunjung bisa belajar berbagai jenis kerajinan, seperti membatik, membuat gerabah, dan melukis kaos atau gerabah. Biaya yang dikenakan sekitar Rp. 10.000,00 - Rp. 35.000,00 per orang. Saya belum pernah ajak Kirana ikut workshop di sini. Biasanya cuma numpang lewat dan foto-foto saja. Kirana masih belum bisa duduk sabar, daripada rese dan mengganggu peserta lainnya, lebih baik jangan dulu. Mudah-mudahan di kunjungan berikutnya Kirana sudah bisa diajak bekerja belajar di sini.
Sebagai tujuan wisata, Taman Pintar bisa dibilang tak pernah sepi. Apalagi kalau musim liburan sekolah. Pasti penuh dengan rombongan pelajar. Saya pribadi sih suka sekali dengan tempat ini, apalagi Kirana. Kalau mungkin bagi sebagian orang belajar sains itu bikin pusing, di sini belajar sains bisa sangat menyenangkan. Jadi, kalau sedang jalan-jalan di Jogja, atau merencanakan untuk pergi ke sana, jangan lupa singgah ke Taman Pintar. It's one of those places that worth your time and money. Trust me! 😊
Ok, ini akan jadi salah satu tujuan saya dan auf kalau suatu saat ke Jogja nanti ��
BalasHapusDulu ke Jogja nda sempat masuk sini, sepertinya menyenangkan
BalasHapusSaya sih rekomendasikan banget... Bioskop 4D nya (atau 3D ya?) menurutku lebih bagus daripada yang di Trans Studio. Meskipun nda pake acara kursi goyang2 dan kesemprot air. Tapi kualitas gambarnya bagus, dan ceritanya tentang hewan2. Lebih cocok buat anak2. Planetarium nya saya paling suka. Saya saja terbengong-bengong di dalam. Hahaha.
BalasHapus