Relaksasi di Rumah Ala Go-Massage



Akhir 2017 kemarin, sebagian besar kota Makassar dapat hadiah dari langit : banjir. Di kompleks tempat tinggal saya, banjir di jalan sampai setinggi dada orang dewasa. Di dalam rumah saya, banjir masuk sampai setinggi paha. Kami ndak sangka airnya bakal sampai setinggi itu, jadi ndak simpan baik-baik barang-barang di dalam rumah. Akibatnya ya basahlah segala macam barang-barang itu. Setelah air surut rumah bener-bener kaya kapal pecah. Selama beberapa hari saya dan bapaknya Kirana kerja bakti beresin rumah. Sebagian besar cuma diberesin berdua, ya ngangkat kulkas, mesin cuci, jemur sofa, ngepel, nyapu, ngepel lagi, cuci pakaian yang kena banjir... Bahkan sampai sekarang sebenarnya belum beres betul ini rumah.

Akibatnya, badan saya berasa remuk. Tulang-tulangnya serasa mau rontok. Pegal semuaaa... Apalagi memang dasarnya saya punya back pain menahun yang gampang banget kambuh kalau kebanyakan kerja keras (bilang aja malas, hih!) Beberapa hari ndak bisa tidur nyenyak gegara sakit punggung. Sudah coba berbagai cara buat ngurangin sakitnya, dari ganjal punggung pakai bantal, senam-senam kecil ala yoga, minta tolong kirana injak-injak punggung saya, minta tolong bapaknya buat mijitin, sampai kayang, ndak ada yang mempan.

Karena sudah ndak tahan sama sakit dan pegalnya, saya pun memutuskan untuk pijat ke terapis profesional. Awalnya sih mau nyobain spa teman saya, sekalian ketemu ngerumpi-ngerumpi. Tapi karena beliau-nya lagi sakit, ya sudah saya memilih cari terapis yang bisa dipanggil ke rumah saja. Kebetulan saya juga sudah lama penasaran dengan salah satu layanan dari Go-Jek yaitu Go-Massage, gegara pernah baca tulisan blog yang me-review layanan ini.


Meskipun Go-Massage ini adalah bagian dari Go-Jek, tapi untuk mengaksesnya kita harus menginstall aplikasi Go-Life. Jadi kalau di aplikasi Go-Jek khusus layanan antar-jemput orang dan barang, di aplikasi Go-Life khusus untuk layanan jasa Go-Massage (relaksasi), Go-Glam (kecantikan), Go-Clean (bersih-bersih), dan Go-Auto (cuci dan servis kendaraan).


Cara pesannya gampang banget. Kita tinggal masuk ke aplikasi Go-Life, dan pilih layanan Go-Massage. Setelah itu, kita tinggal pilih mau menggunakan layanan yang mana. Untuk kota Makassar layanan yang tersedia baru Full Body Massage, Full Body Massage with Scrub, Full Body Massage with Face Acupressure, dan Light Massage with Reflexology. Saya memilih Full Body with Scrub, karena sekalian mau menghilangkan tumpukan daki yang mulai tebal di kulit, hahaha. Ada dua pilihan produk yang digunakan, regular -yang saya pilih-, dan Wangsa Jelita. Sedangkan untuk terapisnya, kita bisa memilih mau pakai terapis laki-laki atau perempuan, dengan durasi 90, 120, atau 150 menit. Saya pilih terapis perempuan (ya iyalah!) dan durasi 90 menit saya rasa cukup.





Katanya sih waktu yang paling baik untuk pijat itu sebenarnya pagi, tapi daripada malam itu saya lagi-lagi ndak bisa tidur nyenyak, akhirnya saya book terapis untuk jam 4 sore itu juga. Tanpa menunggu lama, saya pun mendapatkan terapis bernama Mbak Mini. Selang beberapa saat Mbak Mini menghubungi saya mengatakan kalau dia akan sedikit terlambat karena mau shalat Ashar dulu. Okelah, nda apa-apa.

Lewat pukul lima sore Mbak Mini baru sampai di rumah saya karena terjebak macet. Telat satu jam dari seharusnya tapi dimaklumi saja. Untungnya saya juga lagi ndak buru-buru. Tidak seperti yang saya baca di review sebelumnya, Mbak Mini ini ndak bawa matras dan seprai sendiri. Dia juga ndak pakai minyak untuk memijat, tapi pakai hand and body lotion. Begitu mulai memijat di bagian kaki, langsung terasa mantap, dan ndak terasa sakit. Pijatannya pelan, tapi pas tekanannya. Beberapa kali saya pijat dengan terapis yang lain, seringnya malah saya merasa kesakitan. Bukannya makin segar badan, yang ada malah makin rontok rasanya. Mbak Mini bilang, kalau habis pijat sebaiknya tunggu sekitar 15 menit baru bilas, dan sebaiknya pakai air hangat supaya badan ndak malah jadi makin pegal.

Mbak Mini cerita, dia baru sekitar dua minggu bergabung di Go-Massage, tapi sudah berpengalaman lama sebagai terapis. Sebelum bergabung dengan Go-Massage, dia bekerja sebagai terapis freelance.

Foto : Pixabay

"Lumayan, mbak. Sebelumnya paling cuma 2-3 customer tiap hari. Sejak gabung di Go-Massage bisa sampai 5 customer per hari. Malahan saya pernah sampai jam 12 malam masih kerja, Mbak." ujar Mbak Mini.

Untuk bisa bergabung sebagai terapis di Go-Massage, para calon terapis terlebih dulu harus menjalani training selama dua hari. Setelah itu mereka harus menjalani tes. Jika hasil tesnya bagus, barulah akun mereka di Go-Massage diaktifkan dan mereka bisa mulai menerima pelanggan. Jadi ndak asal-asalan. Oh iya, untuk lotion dan scrub pijatnya, mereka diharuskan membeli dari Go-Jek, dan tidak boleh menggunakan merek dari luar.

Selama dipijat, saya beberapa kali hampir tertidur. Enak banget sih, hihihi. Apalagi mbak Mini ini orangnya pendiam, jadi ndak banyak cerita selama memijat. Udah gitu wangi scrubnya lembut kaya aromaterapi, bikin ngantuk. Saya orangnya jarang banget dipijat yang profesional gitu. Mungkin gegara semacam trauma sih. Dulu waktu kecil suka dibawa sama Ibu ke mbah tukang pijat. Sejauh yang saya ingat, saya selalu kesakitan kalau dipijat sama beliau, mungkin sampai menangis malah. Setelah dewasa, cuma beberapa kali nyobain pijat, dan hasilnya semua sama : badan malah tambah ndak karuan rasanya. Nah, baru kali ini saya merasakan enaknya dipijat sampai terkantuk-kantuk. Kurang lama aja sih rasanya. Ternyata 90 menit belum cukup buat saya.

Foto : Pixabay

Sayangnya kita ndak bisa pilih terapis di Go-Massage ini. Jadi lain kali kalau mau booking lagi, belum tentu saya dapat terapis Mbak Mini lagi. Padahal saya sudah merasa cocok sama pijatannya. Yah mudah-mudahan saja semua terapis Go-Massage punya skill yang hampir sama lah ya. Oya, semua layanan yang ada di Go-Life ndak bisa bayar pakai Go-Pay, jadi harus cash ya.

Overall sih saya cukup puas nyobain layanan Go-Massage pertama kalinya kemarin. Akhirnya saya bisa tidur nyenyak malam itu, karena segala sakit punggung sudah hilang. Kalian ada pengalaman menggunakan layanan Go-Massage juga? Share di kolom komentar yukk...

Komentar

  1. Saya sih biasanya pijat ditempat pangkas rambut. Kalo mau pijet dirumah harus ada orang dlu. Takut klo sendirian, spatau tukang pijatnya homo lagi. Grepe2 sana sini, tau2nya aku diperkosa.

    Sampai sekarang sih belum berani pake go massage. Apalagi untuk memakai jasa nya mbak mini. Eh, kan cewek.

    BalasHapus
  2. Wahh, aku malah belom pernah coba fasilitas Go Massage. Enak ya kayaknya kalau habis capek pergi-pergi, trus pesan Go Message ini :D

    BalasHapus
  3. Rileks bangeeet tanpa perlu bermacet-macet keluar rumah untuk ke tempat spa ya kak..

    BalasHapus
  4. saya baru tau ternaya bisa pilih cowok atau cewek terapisnya ya kak.. bagus nih di panggil untuk message dirumah

    BalasHapus
  5. Saya baru tau kalo di Makassar udah ada layanan Go-Life ini. Pengen coba ah..
    TFS Ayi!

    BalasHapus
  6. Baca cerita ini sambil ngebayangin dipijat, aduh nikmatnya. Berarti untung-untungan juga nih kalau dpt terapis yg enak

    BalasHapus
  7. Saya blm pernah dipijat satu badan sama orang lain, nda sanggupka, gele2 sa rasa ��

    BalasHapus
  8. wah seru mbak. Sayang di Pontianak belum ada Go-Massage. Semoga segera

    BalasHapus
  9. Sayangnya saya gak suka pijit mbak, geli rasanya kalau dipegang orang,hihihi.

    BalasHapus
  10. Ya ampun. Langsung deh pengen pijat. Badan emang lagi pegel pegel juga sih. Praktis ya mba :) . Untuk biaya berapa mba?

    BalasHapus
  11. Mbah-mbah tukang pijat tradisional itu tekanan tangannya untuk orang dewasa, ya tapi sering memijat bayi dan anak-anak. Itu mi yang bikin anak-anak dan bayi teriak-teriak kalo dipijat sama nenek-nenek, hehe.

    Ternyatapakai lotion, ya? Merek apa lotion-nya, Ayi? Kok penasaran saya :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer