Tips Aman Belanja Online


Jaman memang cepat sekali berubah. Apalagi belakangan ini, saat hampir semua hal berbasis internet. Apa-apa online, mulai sekolah atau kuliah, bayar ini itu, rapat, sampai belanja. Nah, saya termasuk orang yang hobi belanja online. Sejak mengenal belanja online beberapa tahun yang lalu, hidup saya seperti tercerahkan. *lebay*. Apalagi belakangan ini, sistem belanja online makin tren. Marketplace makin menjamur. Semuanya berlomba-lomba memberikan promo untuk menarik pembeli, mulai dari diskon, cicilan dengan bunga 0%, fitur bayar di tempat, sampai gratis ongkos kirim.

Awalnya sih saya hanya belanja online barang-barang yang memang ndak ada atau susah didapatkan di sini. Misalnya benang dan peralatan merajut. Di sini masih sangat terbatas jenisnya, jadi saya terpaksa harus "impor" dari Jawa untuk beli benang yang cocok untuk proyek rajutan saya. Lama kelamaan, saya belanja online barang-barang yang lain juga, meskipun di sini sebenarnya juga ada. 

Harga yang lebih murah jadi alasan utamanya. Sering sekali barang yang sama harganya jauh lebih murah di toko online daripada di mall. Kalaupun harganya sama, kalau dihitung-hitung tetap lebih murah belanja online, karena ndak pake ongkos transport (kan udah banyak yang ngasih promo gratis ongkir), dan ndak pake ongkos jajan (karena mustahil pergi ke mall tapi ndak jajan). Selain itu, belanja online lebih praktis. Ndak usah kemana-mana, tinggal buka ponsel, klik ini itu, transfer, terus tunggu barang datang. Coba kalau harus ke mall, udah panas di jalan, belum kalau kena macet, terus capek kelilingi mall untuk cari barang hanya untuk balik lagi ke toko pertama, hadeh...


Tapi belanja online risikonya lebih besar daripada belanja di toko sih. Kan kita ndak lihat langsung barangnya. Kita juga ndak ketemu langsung penjualnya. Jadi kemungkinan kita kena tipu barang palsu lebih besar. Persis seperti yang di iklan salah satu marketplace itu. Alhamdulillah sih sampai sekarang saya ndak pernah mengalami kejadian seperti itu. Selama ini kisah dan perjalanan belanja online saya aman-aman saja. Paling yang bikin kesel itu kalau pengirimannya lama. Biasanya kalau lewat dari 3 hari barang saya belum sampai, saya pasti rese telponin customer service nya jasa pengiriman. Kalau perlu pakai drama. Saya mah gitu orangnya, hahaha. Tapi kalau tertipu beli apa yang dikirim apa, atau barangnya nda sesuai imajinasi sih Alhamdulillah ndak pernah.

Biar belanja online aman dan nyaman, saya punya beberapa tips nih berdasarkan pengalaman saya selama ini :

1. Belanja di seller terpercaya

Bagaimana bisa tahu seller tersebut terpercaya atau ndak? Kalau si penjual ada di marketplace, kita bisa lihat rating dan reviewnya. Buat saya sih ini membantu banget. Untuk barang dan harga yang sama, saya akan memilih belanja di penjual yang ratingnya lebih tinggi dan punya lebih banyak review positif. Kalau si penjual ndak ada di marketplace, misalnya jualan di sosial media, kita bisa lihat dari testimoni atau komentar-komentar customer lain. Akan lebih bagus lagi kalau ada rekomendasi dari teman atau orang yang kita percaya. Atau yang jualan adalah teman atau orang yang kita kenal. Nah, karena review ini penting dan berguna sekali untuk calon pembeli, sebaiknya kita juga ndak lupa untuk memberikan review setelah belanja di toko tersebut. Itung-itung membantu calon pembeli lainlah.

2. Jangan sembarangan transfer uang

Sistem pembayaran belanja online yang paling aman menurut saya adalah COD (Cash On Delivery) alias bayar di tempat. Kita baru membayar saat barang kita terima. Ndak mungkin kabur kan penjualnya kalau begitu. Sayangnya belum semua marketplace ataupun sellernya yang menggunakan sistem COD ini. Kalau belum tersedia sistem COD, pilihlah marketplace yang menggunakan rekening bersama atau rekening khusus untuk transaksi. Sekarang makin banyak marketplace yang pembayarannya dilakukan lewat rekening perusahaan yang khusus untuk transaksi penjual dan pembeli. Jadi kita ndak transfer langsung ke penjualnya. Uang yang kita transfer baru akan dilepaskan ke penjual setelah kita menerima barang yang kita pesan. Sistem ini jelas lebih aman buat pembeli, karena kemungkinan penjual kabur setelah terima uang hampir ndak ada.



Nah, kalau toko online ndak tergabung di marketplace, alias jualan mandiri via sosial media atau yang punya website sendiri, mau ndak mau kan kita harus transfer langsung ke penjualnya. Pastikan kalau toko tersebut terpercaya ya... Oh iya, kalau penjual tersebut tergabung di marketplace, tapi dia mengarahkan untuk bertransaksi di jalur pribadi di luar marketplace (yang ujung-ujungnya transfer lewat rekening pribadi), kita juga harus waspada tuh. Biasanya yang seperti itu penjual palsu alias penipu.

3. Jangan mudah terbuai harga murah

Kodratnya manusia suka sekali dengan harga murah. Apalagi dengan kata "SALE" atau "OBRAL". Ndak apa-apa kok. Itu manusiawi. Tapi secinta-cintanya kita dengan harga murah, hendaknya kita juga gunakan akal pikiran dalam mencerna deretan angka pada kolom harga. Kalau murahnya ndak masuk akal, maka waspadalah, harus curiga.

Pernah tuh, suami saya mau beli ponsel, ada nih yang dia suka. Harga resminya 4 jutaan, tapi ada yang jual cuma sejutaan dalam kondisi yang katanya masih baru. Pas dicek reviewnya, ternyata bukan ponsel resmi yang dikeluarkan oleh distributor di Indonesia. Asli sih, tapi semacam ilegal. Meskipun tetap bisa berfungsi dengan baik, tapi harus pakai acara ribet setting ini itunya dulu, dan ndak ada garansi resmi.

Selalu cek deskripsi barang, apakah original atau KW, dan bahannya apa, terutama untuk pakaian, tas, atau sepatu.  Kalau katanya barangnya original dan bahannya premium tapi harga miring, perlu curiga lagi nih. Supaya lebih yakin, kita bisa tanya langsung ke penjualnya. Gunakan fitur chat untuk bertanya sejelas-jelasnya tentang barang yang kita maksud. Tapi dengan bahasa yang sopan yaa... Jangan ujug-ujug bilang "kok murah banget? Palsu ya?" Untuk lebih meyakinkan lagi, kita bisa balik lagi ke poin pertama. Selalu cek penilaian dan review dari pembeli sebelumnya. Sejauh ini sih, itu membantu sekali buat saya.

4. Pasrah dan berdoa

Kalau semua langkah antisipasi sudah kita lakukan, yah kita tinggal pasrah dan berdoa semoga ndak kena tipu, hehehe.


Itulah tips dari saya untuk belanja online dengan aman dan nyaman. Eh tapi, selain harus nyaman buat kita sebagai pembeli, kita juga harus menghargai penjual ya... Bacalah dulu dengan baik setiap deskripsi atau aturan toko. Jangan sampai kita marah-marah ke penjual karena chat kita di hari minggu nda dibalas, padahal sebetulnya pihak toko sudah menuliskan dengan jelas kalau weekend toko mereka tutup. Atau kita komplain soal baju yang kekecilan padahal kita yang ndak baca deskripsi ukuran yang sudah ditulis penjual. Kan kita jadi kelihatan bego. Jualan online itu juga pusing loh, jadi harus saling menghargai biar sama-sama nyaman. Yekaaan? So, happy shopping! Kalau ada yang punya tips tambahan, boleh dibagi di kolom komentar yaaa...

**All pics by Pixabay.com

Komentar

  1. Hidupku pun tercerahkan semenjak ada shopping online 😂😂. Setuju dengan tipsnya ayi, kalau ada sale harus curiga dan dibaca baik baik keterangan dan term and conditions nya.

    BalasHapus
  2. Saya klo belanja online kadang kurang pede. Takutnya barang yang datang tak sesuai harapan. Untung baca postingan Ayi, jadi tercerahkan deh....

    BalasHapus
  3. Penting banget tuh belanja di marketplace yang terpercaya, yang tenantnya pasti udah terverifikasi dengan baik. Jadi lebih kecil kemungkinan kena tipu.

    BalasHapus
  4. Ayi, bisik² dulueh yang mana market place yang menjanjikan gratis ongkir. Kudetku.

    BalasHapus

  5. Memmbantu sekali ini marketplace untuk belanja tanpa harus keluar rumah, yuhuii kusenang. Thanks tipsnya kak berguna skali untuk saya yang suka belanja online hihihi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer