My Blue Bird, Cara Mudah Reservasi Taksi


Sejak dulu saya adalah pengguna setia transportasi umum. Sebelum menikah dan masih tinggal di Jogja dulu, andalan saya adalah bis kota. Setelah menikah dan pindah ke Makassar, frekuensi saya naik transportasi umum sempat agak berkurang, karena ke mana-mana ada suami yang setia nganterin naik motor. Tapi sejak ibu mertua saya tinggal bersama kami, pak suami jadi ndak bisa lagi antar-jemput, karena harus ada orang yang stand by di rumah jaga ibu mertua. Dan saya pun kembali jadi pengguna setia kendaraan umum. Kenapa ndak bawa motor sendiri? Ya, karena saya ndak bisa bawa motor, hahaha. Eh tapi, kalaupun bisa, mengingat lalu lintas jalanan Makassar yang makin semrawut, sepertinya saya akan tetap lebih memilih naik kendaraan umum deh.

Seringnya sih, saya naik pete-pete, sebutan untuk angkot di Makassar, karena tarifnya yang murah meriah. Yah, meskipun dengan risiko kepanasan di dalam mobil, atau Daeng supir pete-pete yang kelamaan ngetem. Tapi kalau pas terpaksanya pulang malam, naik taksi jadi pilihan saya. Apalagi kalau perginya berdua sama anak saya. Jauh lebih nyaman dan aman kalau naik taksi, meskipun yah, ongkosnya juga lebih mahal. Tapi ada harga ada rupa 'kan ya? Hehehe.

Salah satu taksi favorit saya adalah Blue Bird. Saya sudah mendengar nama Blue Bird sejak lama. Sejauh yang saya dengar, taksi Blue Bird ini juga favorit banyak orang. Makanya waktu tahu Blue Bird sudah mulai beroperasi di Makassar tahun 2015, saya excited sekali pengen nyobain. Dan seperti yang sudah banyak saya dengar sebelumnya, naik taksi Blue Bird memang nyaman sekali. Driver-nya ramah-ramah, dan armada taksinya bersih.

Taksi Blue Bird
(Sumber : Instagram bluebirdgroup)

Sejak taksi online mulai menjamur, saya salah satu orang yang mulai beralih dari taksi konvensional ke taksi online ini. Alasan saya sih simpel sebenarnya, karena pesan taksi menggunakan aplikasi ponsel lebih praktis daripada harus menelepon call center, dan tentunya lebih hemat pulsa. *emak-emak perhitungan*. Selain itu, kalau menggunakan taksi online, bisa dilihat berapa tarifnya, jadi ndak deg-degan pantengin argo takut uangnya ndak cukup. Maraknya taksi online ini pun menjadi tantangan berat bagi perusahaan taksi konvensional, termasuk Blue Bird.

Peluncuran My Blue Bird di Makassar

Ternyata, jauh sebelum taksi online menjamur, Blue Bird sudah terlebih dahulu memiliki layanan reservasi taksi melalui aplikasi mobile sejak tahun 2011, yang diberi nama Blue Bird Taxi Mobile Reservation. Bahkan, Blue Bird jadi perusahaan transportasi pertama di Indonesia, juga dunia, yang punya pelayanan reservasi online seperti ini. Layanan ini terus dikembangkan dan disempurnakan, dan kemudian berganti nama menjadi My Blue Bird. Dan senangnya, aplikasi ini sekarang sudah hadir di Makassar, setelah sebelumnya diluncurkan juga di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Bali, Lombok, dan Manado.

Pesan taksi lewat My Blue Bird
(Sumber : Instagram bluebirdgroup)

Bertempat di Goedang Popsa, Jl. Ujung Pandang, Sabtu 9 September 2017, aplikasi My Blue Bird diluncurkan di Makassar. Di sini saya bersama teman-teman blogger dan media diperkenalkan pada fitur-fitur yang terdapat di dalam aplikasi ini, sekaligus diajak bermain games Jelajah Kota Makassar menggunakan taksi Blue Bird yang dipesan lewat My Blue Bird.

Bisa memantau keberadaan taksi
(Sumber : Instagram bluebirdgroup)

Seperti aplikasi reservasi taksi online yang lain, melalui My Blue Bird calon penumpang bisa memantau keberadaan taksi yang dipesan melalui digital map, mengetahui nomor taksi dan identitas pengemudinya, serta bisa memperkirakan tarif yang harus dibayarkan, meskipun bukan tarif fix, karena tetap menggunakan argometer. Selain itu, kita bisa memesan taksi bukan hanya untuk saat ini, tapi juga untuk beberapa hari ke depan (maksimal 2 hari), dan bisa memesan beberapa armada sekaligus.

Bisa pesan taksi untuk besok
 (Sumber : Instagram bluebirdgroup)

Bedanya dengan aplikasi yang lain, di My Blue Bird ini ada fitur call driver, penumpang bisa menelepon driver untuk mengecek posisinya sudah sampai di mana. Ah, sama aja itu sih, di aplikasi lain juga bisa nelpon drivernya. Iya sih, tapi kalau My Blue Bird, telepon penumpang masuknya ke perangkat Mobile Data Terminal (MDT) yang ada di mobil, bukan ke ponselnya driver. Jadi, driver ndak akan tahu dan ndak akan bisa menyimpan nomor ponsel penumpang. Privasi lebih terjaga kan? Aman deh tuh, dari telepon-telepon atau pesan-pesan iseng dari driver.

Cara pembayaran taksi bisa dengan cara tunai, voucher fisik, kartu kredit, atau eVoucher. Untuk bisa menggunakan eVoucher untuk sementara hanya bisa digunakan oleh korporat, belum bisa digunakan untuk perorangan. Dalam waktu dekat, My Blue Bird juga akan dilengkapi fitur easy ride, yang memungkinkan penumpang bisa bayar non-tunai tanpa order taksi melalui aplikasi.

Semakin mudah dengan pembayaran non-tunai
(Sumber : Blue Bird Group)

Jelajah Kota Makassar

Setelah mendengarkan penjelasan tentang My Blue Bird, saatnya main games! Para blogger dan awak media dibagi menjadi beberapa kelompok  masing-masing beranggotakan 4 orang. Kami ditugaskan untuk mendatangi 5 titik icon kota Makassar dengan menggunakan taksi Blue Bird yang dipesan melalui My Blue Bird. Selain fitur booking dan tracking driver, kami juga mencoba fitur-fitur lain seperti share my journey, advance booking, dan cashless payment. Saya kebagian satu kelompok dengan Kak Ama, Kak Mutia, dan Unga, yang notabene adalah emak-emak rempong semua. Oya, di tiap titik yang kami datangi, kami harus mengambil foto dan mempostingnya di sosial media. Jadi berasa lagi main Amazing Race gitu deh, hahaha.

Awalnya kami masih agak bingung mengoperasikan aplikasinya. Maklum, mainan baru. Ndak susah kok sebenarnya, cuma karena belum terbiasa saja dengan fitur-fiturnya. Titik pertama di Museum Kota Makassar berhasil dilalui, meskipun sempat agak ribet waktu mau share journey. Titik-titik berikutnya yaitu Lapangan Karebosi, Monumen Mandala, Mesjid Terapung, dan Fort Rotterdam pun dilalui dengan sukses. Meskipun matahari lagi lucu-lucunya, ndak mengendurkan semangat kami main games ini. Bahkan bapak driver Blue Bird yang kami tumpangi pun ikut semangat. Dan akhirnya, peluh dan keringat kami terbayar dengan kebahagiaan *halah*. Foto-foto kami terpilih jadi juara 1, dan untuk itu kami dapat hadiah berupa voucher Blue Bird yang jumlahnya sangat lumayan. Paling tidak bisa dipakai jalan-jalan keliling Makassar untuk beberapa bulan, hahaha.

Salah satu foto yang membuat kami juara

Acara siang itu pun berakhir dengan hati senang. Saya pun pulang ke rumah naik taksi Blue Bird dengan memesan lewat My Blue Bird. Oh ya, ada diskon 20% lho untuk pemesanan taksi via call center atau My Blue Bird. Lumayan 'kan? Makanya, buruan download aplikasinya di ponselmu, dan rasakan kemudahan reservasi taksi Blue Bird.

Komentar

  1. Iya nih. Pindah ke kota sana-sini kalau taxi pilihan utamaku ya blue bird :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kalau taksi konvensional sejauh ini Blue Bird paling favorit.

      Hapus
  2. Mantap tawwa, bisa diorder online mi juga :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ndak perlu lagi habiskan pulsa buat nelpon call center 😁

      Hapus
  3. Ternyata lebih duluan ada aplikasinya nih Blue Bord dibanding taxi2 online kekinian yaa...
    HebaB!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak, tapi dulu di aplikasi Blackberry kalo nda salah. Jadi nda terlalu booming.

      Hapus
  4. Wah murce yaa karena diskon 20%. Download aplikasinya ah. Makasih infonya kak Ayi :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer