Review Film : Jumanji, Welcome to The Jungle
Saya dan teman-teman duduk di dalam bioskop, yang harga tiketnya cuma seribu perak. Eh, seribumaratus ding. Tiket bioskopnya tanpa nomer tempat duduk, jadi pas pintu teater dibuka - yang adalah satu-satunya teater di bioskop itu - semua orang yang mau nonton berebutan lari ke dalam untuk dapat kursi yang posisinya bagus. Bioskop Widya namanya, terletak di jalan Ibu Ruswo Jogja, sebelah barat laut Plengkung Wijilan. Bioskop ini adalah bioskop kelas dua yang memutar film-film box office beberapa bulan setelah tayang di bioskop-bioskop kelas satu. Bioskop ini sudah lama dirubuhkan, dan hanya tinggal kenangan. Sore itu, saya dan teman-teman sekolah janjian untuk nonton Jumanji. Film yang langsung jadi favorit saya, bahkan sampai sekarang. Oya, waktu itu saya masih SMP kelas dua.
Dua puluh dua tahun kemudian, dirilislah film sekuelnya, Jumanji : Welcome to The Jungle. Atas nama kenangan, saya bertekad harus nonton film ini. Apalagi setelah nonton trailer dan baca beberapa review, yang cukup meyakinkan saya untuk nonton. Meskipun harus antri tiket selama satu jam lebih, dan kebagian kursi di baris paling depan pojok kanan karena cuma tinggal satu itu kursi yang tersisa. Ampun dah, bioskop XXI Makassar Town Square kayak ada pasar malam lagi digelar di situ. Ramenya gilaaaa.. Namanya musim liburan, orang-orang butuh hiburan semua.
Jumanji : Welcome to The Jungle ini meskipun masih ada hubungannya dengan Jumanji tahun 1995, tapi cerita dan karakternya bener-bener beda. Karakter-karakter di film pertama ndak ada sama sekali di sini. Cuma ada 1 scene yang menyebut nama Alan Parrish, karakternya Robin Williams di film pertama. Tapi itupun ndak dijelaskan siapa itu Alan Parrish. Jadi kalau belum nonton film pertamanya, ndak bakal bingung nonton film yang ini.
Kalau di film pertama Jumanji adalah sebuah board game, maka di film ini Jumanji berevolusi menjadi sebuah console game macam Nintendo jadul. Meskipun begitu, si papan permainan Jumanji dari film pertama sempat nongol di awal film. Alkisah empat ABG, Spencer si nerd yang doyan main game (Alex Wolff), Fridge si atlit football yang berbadan tinggi tegap (Ser'Darius Blain), Martha si cewek kutu buku yang kikuk (Morgan Turner), dan Bethany si cewek populer (Madison Iseman) harus menghabiskan waktu bersama-sama karena kena hukuman di sekolah. Mereka lalu disuruh membersihkan sebuah gudang, dan di situ mereka menemukan console game Jumanji. Penasaran, mereka lalu mencoba main game tersebut. Mereka pun masing-masing memilih avatar yang akan mereka mainkan.
Kalau di Jumanji 1995, kejadian di game yang masuk ke dunia nyata, di Jumanji yang ini para pemainnya lah yang terhisap masuk ke dalam dunia game. Keempat anak tadi berubah menjadi karakter yang mereka pilih. Spencer yang culun dan ceking tiba-tiba jadi Dr. Smolder Bravestone (Dwayne Johnson) yang badannya tinggi tegap plus otot bisep dan perut sixpack. Fridge yang tinggi tegap terperangkap di badan Moose Finbar (Kevin Hart) yang pendek dan kecil. Bethany si cewek langsing berubah jadi Professor Shelly Oberon (Jack Black) yang ternyata adalah seorang laki-laki paruh baya yang gemuk. Sedangkan Martha yang kikuk dan pemalu di dalam game berubah jadi Ruby Roundhouse (Karen Gillan) yang seksi dan jagoan.
Kiri-kanan : Spencer, Fridge, Martha, Bethany |
Kiri-kanan : Moose Finbar, Ruby Roundhouse Prof. Shelly Oberon, Dr. Bravestone |
Untuk bisa pulang ke dunia nyata, mereka harus menyelesaikan permainan itu. Tugas mereka adalah untuk membebaskan Jumanji dari sebuah kutukan. Karena ini sebuah game, maka ada tantangan yang harus dilewati biar bisa naik level. Masing-masing dari mereka juga dibekali 3 nyawa dan kekuatan serta kelemahan tertentu, kecuali Dr. Bravestone. Dia digambarkan sebagai karakter dengan kelebihan fearless, kecepatan, kekuatan, dan tatapan membara, serta ndak punya kelemahan. Ndak usah tanya laki-laki kayak gini beneran ada atau ndak, karena kan cuma karakter game. 😂😂
Yang bikin ngakak sepanjang film adalah kelakuan keempat jagoan ini. Secara fisik mereka berubah 180°, tapi sifatnya mah tetap sifat masing-masing. Spencer yang takjub sama otot-ototnya Dr. Bravestone, Fridge yang ngomel-ngomel sepanjang cerita karena ndak terima "separuh badannya hilang", Martha yang kaku setengah mati waktu dapat tugas flirting buat mengalihkan perhatian penjahatnya, dan Professor Shelly Oberon yang jadi melambai karena dia adalah Bethany. Oh, and then there was Nick Jonas, yang memerankan Alex, yang sudah terperangkap di Jumanji selama 20 tahun. Waktu si Alex ini nongol, the girls audience went "ooohhh". Dedek gemes sih yaaa...
Spencer takjub sama otot Dr. Bravestone |
Jack Black juaraaa |
Secara keseluruhan sih buat saya film ini menghibur banget. Saya ketawa hampir sepanjang film. Terutama tiap adegannya Kevin Hart sama Jack Black. Jack Black juara banget aktingnya, gemulainya natural banget, hahahaha. He's actually one of the reasons why I wanted to watch this movie. Jalan cerita filmnya sendiri lumayan unpredictable kalo buat saya. Memang sih, ndak bisa menyamai kekerenan film pertamanya, tapi tetap di atas lumayan kok. Well, at least for me. Soal pesan moral, hmm, standar sih.. Karena film ini sasarannya remaja, pesan moralnya ya sekitaran tentang persahabatan, tentang menerima orang lain, dan tentang percaya pada kemampuan diri sendiri. Overall, I think I'm gonna give 7 out of 10 for this movie. It:s not that great great movie, but it's still worth to watch. Especially when you need some good laughters.
Mau nonton film ini juga tapi males ke bioskop kalo musim liburan begini. Hehee, baca tulisan kak Ayi saja dulu.
BalasHapusDeh.. Aslinya itu bioskop kayak pasar. Untung masih kebagian tiket kemarin biarpun terpaksa duduk paling depan.
HapusWah, seru! Nggak sabar pingin nonton juga ^^
BalasHapusIya seru banget! Nda bakalan nyesek deh nontonnya.. 😁
HapusWow! Jumanji ternyata 22 tahun lalu ya.. Berarti th.95, saya udah kuliah. Tak kusangka aku setua ini, hihiihi...
BalasHapusNda tuaji kak, tapi mature hehehe..
HapusUntung nda jadi ka ikutan nonton, hampir sia2 mengantri hahahhaa
BalasHapusWahaha iyaa.. Instingnya Ridwan lebih peka ternyata 😂😂😂
Hapus