Surat Cinta Untuk Kirana
Saya membaca angka di termometer, 40 derajat Celcius. Tinggi sekali. Sejak pulang sekolah Kirana mengeluh pusing. Mukanya tampak sendu, tak bersemangat seperti biasa. Saya pikir dia hanya bosan, karena teman karibnya, yang selalu main sama-sama, sedang sakit. Saya pun kemudian mengajaknya ikut menjenguk bayi teman saya yang baru lahir. Ternyata, Kirana memang sakit. Suhu badannya perlahan meningkat, dan dia tampak makin lesu, bahkan menangis. Selama perjalanan pulang pun, dia hanya tertidur.
*****
Dear Kirana,
Sudah lebih dari 6 tahun kamu menemani Ibu. Enam tahun yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Enam tahun yang penuh cerita, drama, cinta, dan tentu saja bahagia.
Enam tahun yang lalu, saat pertama kali Ibu memelukmu, rasanya seperti mimpi. Kamu yang selama 9 bulan ada di perut Ibu, yang setiap hari Ibu ajak bicara, yang setiap gerakannya di dalam perut Ibu membuat Ibu nyengir bahagia, akhirnya ada di pelukan Ibu. Waktu kamu lahir, semua orang langsung bilang kalau kamu mirip sekali sama Bapak. Agak kesel sih, tapi ya ndak apa-apalah. Minimal dagu kamu mirip Ibu.
Ibu selalu berusaha merawatmu sebaik yang Ibu bisa. Meskipun di hari-hari awal kelahiran kamu terpaksa mencicipi susu formula, tapi syukurlah setelah itu Ibu berhasil memberikanmu ASI ekslusif bahkan hingga 2 tahun. Waktu kamu mulai makan, Ibu berusaha selalu memberikanmu MPASI homemade sesuai dengan anjuran para ahli. Tidak selalu berjalan mulus, karena ada kalanya kamu mogok makan. Sungguh, Nak, momen anak mogok makan adalah salah satu momen yang paling bikin ibu-ibu di seluruh dunia stres. Ibu sudah berusaha melakukan segala hal, coba ganti menu, menyanyi sampai beralbum-album, menggendong kesana kemari, sampai berakrobat kalau perlu demi membuatmu membuka mulut untuk sesuap bubur. Tapi hasilnya akan tetap sama, kamu akan menutup mulutmu rapat-rapat dan bersikeras menolak apapun yang ibu suapkan. Errr... Di situlah kadang Ibu merasa pengen gigit sendok.
Kamu tumbuh menjadi anak yang ceria dan aktif. Kamu tidak pernah betah duduk atau diam berlama-lama. Seolah-olah baterai di dalam tubuhmu ndak pernah habis, selalu lari-lari dan lompat-lompat kesana kemari. Mulut mungilmu tidak pernah berhenti bercerita, menyanyi, atau bertanya. Pertanyaan-pertanyaanmu pun semakin lama semakin ajaib dan ndak bisa ditebak, bahkan sering bikin Ibu kewalahan dan susah Ibu jawab. Ah, Ibu harus lebih banyak belajar lagi nampaknya.
Kamu dan Ibu adalah sahabat karib. Ke manapun Ibu pergi, kamu hampir selalu ikut. Meskipun kadang kamu bikin Ibu jantungan ketika kamu tiba-tiba hilang dari pandangan Ibu karena sibuk lari ke sana kemari. Tapi belakangan ini, kamu sudah mulai memilih tinggal di rumah dan bermain bersama temanmu ketimbang ikut Ibu. Apalagi kalau Ibu pergi untuk urusan pekerjaan, yang notabene membosankan buatmu karena, "cuma dengar orang bicara-bicara," katamu. Jujur saja ya, Nak, di satu sisi Ibu merasa senang karena bisa lebih "bebas", tapi di sisi lain Ibu patah hati karena "ditolak" olehmu.
Ibu tahu, akan tiba saatnya nanti di mana kamu akan meninggalkan Ibu. Sekarang saja kamu sudah mulai lebih banyak menghabiskan waktu dengan temanmu ketimbang dengan Ibu. Sepanjang pagi kamu sekolah, sepulang sekolah pergi bermain bersama temanmu, lalu pulang hanya untuk makan dan tidur siang. Selepas itu kamu akan main lagi sampai sore, lalu mengaji sampai selepas Isya'. Kelihatannya sih Ibu oke-oke saja, tapi sebenarnya Nak, Ibu baper. Ibu merasa kamu terlalu cepat besar. Duniamu bukan cuma Ibu dan Bapak lagi. Makanya, kalau ada film baru di bioskop, atau ada acara seru untuk anak-anak, Ibu semangat mengajakmu pergi, karena itu berarti kita bisa menghabiskan waktu bersama.
Kamu adalah anak yang pengertian. Sebagaimana anak yang lain, kamu pun suka jajan. Kalau kita sedang jalan-jalan ke Mall, kamu sering minta ini dan itu, jajan kue ini, beli coklat itu, atau pengen mainan yang di sana. Kadang Ibu belikan yang kamu minta, lebih seringnya ndak. Apalagi kalau yang kamu minta mainan yang harganya ndak masuk akal padahal ndak berfaedah. Untungnya kamu selalu mau mengerti, setelah dijelaskan betapa beli mainan yang itu sama saja dengan buang-buang uang. Yah meskipun kadang-kadang harus ditambah dengan iming-iming, "daripada uangnya dipake beli itu, mending dipake pergi berenang, atau ditabung untuk sekolah nanti." Bukannya Ibu pelit, Nak, tapi kamu harus belajar memilah dan memilih mana yang penting dan mana yang ndak. Bahwa ndak semua yang kita mau itu harus kita dapatkan, apalagi dengan cara mudah. Eyangmu, orangtuanya Ibu, selalu mengajarkan untuk hidup sederhana, dan berusaha sendiri ketika kita menginginkan sesuatu, bukan cuma dengan meminta.
Kamu adalah anak yang baik. Memang kadang kamu keras kepala dan bikin Ibu senewen. Selain karena unyeng-unyengmu ada dua, yang kalau menurut mitos orang Jawa itu pertanda sifat keras kepala, sepertinya itu adalah faktor keturunan. Kata Eyang, sifat keras kepalamu itu sama seperti Ibu. Tapi sebenarnya kamu anak penurut kok, yah meskipun kadang harus melewati drama dan derai airmata dulu sebelum akhirnya kamu mau melakukan apa yang Ibu atau Bapak minta, atau tidak melakukan apa yang Ibu dan Bapak larang. Percayalah, Nak, kalau kami meminta atau melarangmu melakukan sesuatu, itu karena kami menyayangimu, dan kami ndak ingin ada hal-hal yang ndak diinginkan terjadi padamu.
Kamu adalah sumber kebahagiaan Ibu. Melihatmu tumbuh setiap hari, adalah energi Ibu. Melihat keceriaanmu adalah obat penghilang lelah Ibu. Tapi ada kalanya, keceriaan itu tiba-tiba hilang, berganti wajah murung dan badan loyo karena demam. Sedih rasanya melihatmu sakit seperti itu. Kamu sebetulnya termasuk anak yang jarang sakit. Faktor cuaca yang tidak bersahabat, atau karena kecapekan yang paling sering jadi penyebabnya. Biasanya kalau sedang demam seperti itu, kamu akan gelisah sepanjang tidurmu, mengigau, dan akan segera terbangun kalau Ibu ndak ada di sampingmu. Jadinya sepanjang malam, Ibu akan menemanimu, menggenggam tanganmu atau memegang dahimu sebagai pengganti kompres. Tidak lupa juga Ibu pastikan kamu memakai pakaian yang nyaman, dan menyiapkan air minum hangat untuk mencegahmu dehidrasi.
Di saat seperti itu, Ibu memilih memberikanmu Tempra Syrup dengan rasa anggur kesukaanmu. Kandungan Paracetamolnya membantu meredakan demammu lebih cepat. Dosisnya tepat, sehingga aman buatmu, tidak akan mengakibatkan over dosis atau kurang dosis. Tempra aman juga di lambungmu, dan larut 100% sehingga tidak perlu dikocok. Ada 3 varian Tempra, yang disesuaikan dengan umur anak-anak. Tempra Drops untuk anak usia 0-1 tahun, Tempra Syrup untuk anak usia 1-6 tahun, dan Tempra Forte untuk anak 6-12 tahun. Selain menurunkan demam, Tempra juga membantu mengurangi rasa nyeri dan sakit kepala yang sering kamu rasakan juga kalau sedang demam.
Di saat menemanimu yang sedang sakit seperti itu, mengingatkan Ibu pada Eyangmu. Bagaimana Eyang selalu merawat dan menjaga Ibu, terutama waktu Ibu sakit. Ibu harap, Ibu bisa merawatmu sebaik Eyang merawat Ibu dulu. Kamu tahu, seringkali Ibu memandangimu waktu kamu tidur, dan berdoa semoga Ibu bisa bersamamu untuk waktu yang lama. Mungkin Ibu belum sepenuhnya berhasil menjalankan tugas Ibu sebagai orang tua. Tapi Ibu ndak akan berhenti berusaha. Seperti kamu, Ibu pun masih harus banyak belajar, karena sesungguhnya Ibu pun baru terlahir saat kamu dilahirkan. Bukan cuma Ibu yang mengajarkanmu hal-hal baru, sebaliknya, Ibu pun belajar banyak darimu.
Di masa datang, akan ada saat-saat sulit yang akan kita hadapi. Akan ada saatnya kamu akan menghadapi masalah, kegagalan, merasa sedih, kecewa, atau mungkin patah hati. Meskipun sebagai orang tua Ibu tidak mengharapkan hal-hal itu terjadi padamu, tapi itulah hidup. Kelak, mau tak mau, kamu pun harus melewati itu semua. Semua itu adalah proses yang akan membuatmu jadi orang yang lebih kuat dan lebih baik. Jadi apapun itu, hadapilah dengan berani, karena Ibu akan selalu mendukungmu. Kamu harus yakin, selama kamu berada di jalan yang jujur dan benar, kamu akan baik-baik saja. Allah, Ibu, dan Bapak akan selalu menjagamu.
Bila tiba saatnya nanti, kejarlah impianmu sekuat tenaga. Jangan biarkan seorangpun mengatakan kamu tidak mampu. Jangan biarkan sesuatupun membuatmu menyerah. Jelajahilah dunia, jangan berhenti belajar. Sekali lagi, selama kamu berada di jalan yang jujur dan benar, semesta akan membantumu. Kalau kamu merasa lelah, pulanglah sejenak pada Ibu. Kita akan menertawakan kesedihanmu bersama-sama, lalu kembalilah berpetualang. Jadilah sebaik-baiknya manusia, di jalan Allah. Doa Ibu selalu bersamamu.
Ibu mencintaimu.
*****
Saya kembali memegang dahi Kirana. Angka di termometer menunjukkan 37,6 derajat Celcius. Syukurlah, sejak diberikan Tempra Syrup beberapa jam yang lalu, demamnya mulai turun. Tidurnya pun mulai lelap, tidak lagi gelisah seperti sebelumnya. Hanya sesekali bangun untuk minum air putih, lalu kembali tidur. Semoga besok demamnya sudah benar-benar hilang, dan dia bisa kembali ceria seperti biasanya.
Horee.. Demamnya turun! |
**Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra.
Dulu saya kalau punya anak pengen diberi nama Kirana juga :)
BalasHapusSehat terus ya, Kirana :)
Aamiin... Terimakasih.. 😊
HapusAku juga selalu percaya sama Tempra untuk anak-anakku.. Kirana pas besar nanti kalo baca postingan ini pasti terharu deeeh.. :')
BalasHapusKarena Tempra dosisnya pas ya, mbak? Btw, makasih udah mampir.. 😊
HapusDear, Kirana. Baik-baik ya sama ibu :) Kalau besar nanti jangan lupain ibu di rumah. At the end of the day, ibu yang bakal selalu ada buat kamu.
BalasHapusDuuh, kok saya jadi baper baca ini. Hehehe.. Makasih ya mbaak..
HapusSehat2 selalu Kirana ����
BalasHapusAamiin.. Makasiih.. 😊
HapusAlhamdulillah Kirana sudah sehat lagi. Sehat terus ya, Sayang.
BalasHapusUntung Mbak sedia Tempra ya. Panas tinggi memang enggak boleh disepelin.
Aamiin.. Makasiih..
HapusIya, harus selalu sedia obat penurun panas di rumah buat jaga-jaga. Karena nda tau kapan kena demam.
Untung ada Tempra yang membantu menurunkan demam Kirana. Sehat terus ya cantik ^^
BalasHapusAamiin... Makasiih..
HapusAahh Kirana udah besar yaa, seneng deh dapet surat cinta dari Ibu.
BalasHapusMoga sehat selalu ya Kirana Cantik, suka banget namanya..
Jadi inget lagunya Dewa "Kirana"
Hehehe.. Saya dulu emang suka banget lagunya Dewa itu mbak.. Mungkin itu sebabnya nama Kirana nempel banget di kepala saya.
HapusHahhaa..tuh kaan..
HapusEmang enakeun banget siih
Kadang nggak nyadar udah gede aja ya Mba. Hehehe ... sehat selalu ya dek Kirana. Jadi anak yang membanggakan ortu.
BalasHapusIya, nda kerasa tau-tau anak udah gede aja. Makasih doanya mbak.. Aamiin..
HapusDedek kirana nya cantik banget , gemesss kalo liat anak kecil cewe. Makin pengen punya anak cewe juga aku ,aamiin ... sehat selalu dd kiranaa
BalasHapusAamiin... Semoga disegerakan juga punya anak cewek ya mbak..
HapusSemoga dede Kirana sehat-sehat selalu yaa..
BalasHapusAamiin.. Terimakasih..
HapusSehat-sehat ya Kirana semoga makin cerdas dan sholehah. Bahagia punya ibu yang cermat ya. Dikala anak sakit langsung sigap. Aku juga sedia Tempra.
BalasHapusSemoga sehat selalu yaa Kirana. Itu fotonya pas bayi ngegemesin banget ihhh
BalasHapusSemoga sehat selalu, Kirana dan jadi kebanggaan Bapak dan Ibu
BalasHapussemoga selalu sehat dede kirana... :)
BalasHapusSehat selalu ya Kirana :)
BalasHapusAku juga ngerasa sedih waktu 'ditolak' main sama adik sepupuku, padahal mah dulu nempel banget sama aku hehe
Semoga dedek Kirana sehat terus ya mbak... begitupun dengan ibunya. Supaya bisa terus bersama dan beraktivitas mengurus kirana.
BalasHapusmenyiapkan obat sakit panas buat anak, itu penting banget. Jadi aman kalau anak sakit sewaktu waktu
BalasHapusKirana kalau ikut ibu ke acara blogger bosan ya, cuma dengar orang bicara-bicara 😁😆.
BalasHapusSemoga Kirana sehat terus yaa dan selalu jadi anak yang menyejukan hatinya Ibu Ayiprima 💕.
Semoga sehat selalu ya Kirana :)
BalasHapuskirana pasti bilang kalau ibu lebih hebat drpd eyang dlm merawat kiranan. btw...kalau anak demam emang suka buat deg-degan yaa. sehat sehat terus yaa kirana
BalasHapusSehat-sehat ya Kirana �� aku pun dulu kecil kalo demam suka dikasih Tempra juga sama Mama
BalasHapussehat terus ya dek Kirana. Semoga selalu membanggakan orangtua.
BalasHapusTempra bisa banget diandalkan.
semoga sehat selalu kirana...
BalasHapusSelalu sehat dan nambah pinter selalu ya kirana sayang..jadi penyejuk hati kedua orangtuanya..aamiin
BalasHapusSejak punya pengalaman anak kejang, aku jd aelalu sedia obat penurun panas. Salah satunya tempra yg merupakan parasetamol, 1 lg obat panas ibuprofen.
BalasHapusPendar demam kemarin pakai Tempra cocok
BalasHapusEmang butuh banget Tempra di rumah jaga jaga anak tiba tiba panas. Sehat2 yaa Kirana :)
BalasHapus